Mayat Laki-laki Ditemukan Di Dusun Kasang Salak Bonai Darussalam

Potret 24.com- Respon cepat Personil Polsek Bonai Darussalam Polres Rokan Hulu (Rohul) dipimpin IPTU Suheri Sitorus SH, turut melakukan tindakan serta evakuasi penemuan Mayat Laki-laki di kebun milik Karden Marpaung di Dusun II Kasang Salak Desa Bonai, Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 13.00 Wib.

“Ya Benar ada penemuan  sesosok mayat laki-laki di Kebun milik Karden Marpaung di Dusun II Kasang Salak Desa Bonai,” kata Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK melalui Kasubsi Si Humas AIPDA Mardiono Pasda SH, Jum’at (20/5/2022).

Lanjut AIPDA Mardiono Pasda SH, identitas Mayat Karden  Marpaung alias Opung Govin, alamat RT 012 RW 004 Dusun II Kasang Salak Desa Bonai, dengan Saksi  MU (73),   ES (48) dan TM (61). Selanjutnya personil meamankan barang barang milik alm Karden Marpaung terletak di sebelahnya.

Adapun barang-barang ditemukan  miliknya sebagai berikut satu hand phone senter berwarna biru, satu helai kaos berkerah berwarna putih, satu helai celana pendek berwarna biru

Kemudian, berondolan sawit di dalam karung, tempat nasi yang masih berisikan nasi utuh berserta lauknya, S
satu piring plastik berwarna hijau dan, satu sendok besi, satu topi berwarna hitam, dua botol tempat air minum, satu kacamata, satu keranjang, dan tga jenis obat penghilang rasa sakit.

Setelah itu, Tim Nakes Puskesmas Bonai Darussalam yang dipimpin  dr Andrew Sitorus melakukan Visum et Revertum terhadap korban. Adapun hasil visum yang dilakukan Tim Nakes Puskesmas Bonai Darussalam antara lain, tidak ditemukan bekas luka benda tumpul ataupun benda tajam pada tubuh korban.

Terdapat kulit melepuh di bagian leher, tangan dan kaki, namun belum diketahui penyebabnya. Berdasarkan keterangan dari keluarga bahwa Almarhum Karden Marpaung memiliki riwayat penyakit sesak nafas dan tensi tinggi.

Polsek Bonai Darussalam menyarankan kepada pihak keluarga agar dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab kematian  KM. “Namun pihak keluarga korban menolak dan membuat Surat pernyataan menolak dilakukan otopsi,” tutup AIPDA Mardiono Pasda SH. (dai/Rin)