Kategori: Dumai

  • Polres Dumai Gagalkan Peredaran Narkoba, 28 Kg Sabu Disita

    Polres Dumai Gagalkan Peredaran Narkoba, 28 Kg Sabu Disita

    DUMAI – Polres Dumai berhasil menggagalkan peredaran narkoba di wilayah Kota Dumai dengan menangkap seorang kurir berinisial R. Kapolres Dumai, AKBP Hardi Dinata H, mengungkapkan bahwa barang bukti yang disita berupa 28.028,56 gram sabu-sabu.

    Pelaku R diamankan pada Jumat (9/5/2025) di Pelabuhan Rakyat Selinsing-Rupat di Jalan Arifin Ahmad, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

    “Kami memberikan apresiasi kepada Satres Narkoba yang telah berhasil menggagalkan peredaran narkotika dengan barang bukti yang besar,” kata AKBP Hardi pada Jumat (16/5/2025).

    AKBP Hardi menjelaskan bahwa pelaku R merupakan kurir yang sengaja menjemput barang dari negeri jiran Malaysia untuk diedarkan di Kota Dumai.

    “Jadi pelaku R ini merupakan kurir yang sengaja menjemput barang untuk diedarkan di Kota Dumai,” ungkapnya.

    AKBP Hardi mengaku bahwa sabu seberat 28 kg dari pelaku R sudah diamankan dan akan dilakukan penyidikan lebih lanjut untuk pendalaman karena ini merupakan jaringan internasional.

    “Saat ini sudah kami amankan baik barang bukti maupun pelaku, dan kami berharap masyarakat bisa ikut membantu dengan memberikan informasi kepada penegak hukum terkait peredaran narkoba,” ungkapnya. (*/win)

  • Anggota Polres Dumai Meninggal Mendadak di Tempat Hiburan

    Anggota Polres Dumai Meninggal Mendadak di Tempat Hiburan

    DUMAI – Seorang anggota kepolisian yang bertugas di Satuan Samapta Polres Dumai, Brigadir Polisi Kepala (Bripka) SS (41), ditemukan meninggal dunia secara mendadak pada Kamis (10/4/2025) pagi.

    Peristiwa ini terjadi usai korban sempat pingsan di Dreambox Cafe and Resto, salah satu tempat hiburan yang cukup dikenal di Kota Dumai.

    Kabar meninggalnya Bripka SS dengan cepat menyebar di tengah masyarakat dan memicu beragam spekulasi, termasuk dugaan bahwa korban meninggal karena overdosis. Namun, informasi tersebut langsung dibantah oleh pihak kepolisian.

    “Bukan karena overdosis ataupun narkoba,” tegas Kasi Humas Polres Dumai, AKP Yusnelly, saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).

    Menurut Yusnelly tulis riau aktua.com, hasil autopsi awal yang dilakukan oleh Tim Dokter Forensik Polda Riau yang dipimpin DR. dr. M. Tegar Indrayana, Sp.FM, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Untuk memastikan penyebab pasti kematian, saat ini masih dilakukan pemeriksaan lanjutan terhadap beberapa organ dalam korban di Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri,” jelasnya.

    Terkait lokasi kejadian, Yusnelly juga membantah isu yang menyebut Bripka SS ditemukan tak sadarkan diri di dalam ruang karaoke.

    “Tidak benar korban ditemukan di dalam ruang karaoke. Saat insiden terjadi, korban berada di luar ruangan,” tegasnya.

    Pihak keluarga telah diberitahu dan saat ini turut mendampingi proses penyelidikan.

    Sementara itu, jenazah Bripka SS telah disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan setelah seluruh proses visum dan autopsi selesai. (**)

     

  • Bupati Bengkalis dan Polda Riau Tanam 10.000 Pohon

    Bupati Bengkalis Kasmarni, ikuti penanaman 10.000 pohon di Kota Dumai, Kamis (27/3/2025). (Foto: Tribunpekanbaru.com)

    DUMAI – Bupati Bengkalis Kasmarni, mengikuti kegiatan penanaman 10.000 pohon di Kota Dumai, Kamis (27/3/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh Kapolda Riau dengan tema “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah”. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan di Provinsi Riau.

    Kapolda Riau menyampaikan bahwa menanam pohon bukan hanya sekedar menanam kehidupan, tetapi juga menjaga kelestarian alam, melindungi tuah negeri, dan merawat Marwah budaya.

    “Semoga Provinsi Riau bisa semakin hijau, sejuk, dan lestari,” ucap Kapolda.

    Gubernur Riau Abdul Wahid juga menyampaikan apresiasi kepada Polda Riau atas inisiasi penanaman pohon ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan terobosan dalam menjaga kelestarian alam. “Kita harus meningkatkan kesadaran bersama untuk menjaga ekosistem lingkungan,” ujar Abdul Wahid.

    Bupati Bengkalis Kasmarni juga menyampaikan apresiasi kepada Polda Riau atas kegiatan penanaman pohon ini.

    “Kami sangat mendukung upaya penjagaan ekosistem lingkungan ini,” ucap Kasmarni. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi instansi lainnya.

    Kegiatan penanaman pohon ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto, Kajati Riau Akmal Abbas, Danrem 031 WiraBima Brigjen TNI Sugiyono, dan lain-lain. Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama menjaga serta mencintai alam. (*/win)

  • Gubernur Riau Impikan Riau Bebas Karhutla

    Gubernur Riau, Abdul Wahid, pimpin apel kesiapsiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. (Foto: mediacenterriau.go.id)

    DUMAI – Gubernur Riau, Abdul Wahid, memimpin apel kesiapsiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, yang berlangsung di Bandara Pinang Kampai, Kamis (27/3/2025). Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan apresiasi kepada Polda Riau atas penyelenggaraan apel tersebut.

    Gubernur Abdul Wahid menekankan pentingnya kerja sama yang solid antara berbagai pihak untuk menangani masalah karhutla. “Kerja sama yang solid antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk menangani masalah ini,” ungkapnya. Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi dan kolaborasi antarinstansi dalam penanggulangan karhutla.

    Melalui apel ini, Gubernur Abdul Wahid mengingatkan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi musim kemarau sangat penting. “Patroli rutin, sosialisasi kepada masyarakat, dan pemadaman yang cepat harus selalu diutamakan,” tambahnya.

    Provinsi Riau menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan karhutla, mengingat luasnya sebaran lahan gambut yang mencapai sekitar 5,095 juta hektar. Gubernur Abdul Wahid menjelaskan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, menjadi pedoman dalam penanggulangan karhutla.

    Berdasarkan data terbaru, tercatat ada 168 hotspot dan 18 firespot di wilayah Provinsi Riau, dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 76,81 hektar. Gubernur Abdul Wahid menambahkan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.

    “Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk melindungi Riau dari bencana karhutla. Dengan sinergi yang kuat, kita bisa mengatasi tantangan ini,” pungkasnya. (*/win)

  • Gubernur Riau Luncurkan Program Penanaman 10.000 Pohon

    Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid. (Foto: mediacenterriau.go.id)

    DUMAI – Gubernur Riau, Abdul Wahid, meluncurkan program penanaman 10.000 pohon di Bandara Pinang Kampai, Riau, pada Kamis (27/3/2025). Acara ini diselenggarakan oleh Polda Riau dengan tema “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah” dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto, Kapolda Riau, Heri Herawan, serta tokoh-tokoh penting lainnya.

    Gubernur Abdul Wahid menyatakan bahwa program ini sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian alam dan mencegah kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan. Ia juga menekankan bahwa Riau merupakan salah satu daerah yang sangat rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    “Kami berharap gerakan ini dapat mengajak masyarakat Riau untuk bersama-sama mencegah karhutla dan mengurangi dampaknya,” ungkap Gubernur Wahid.

    Program ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat. Gubernur Wahid juga menandatangani komitmen siaga bencana karhutla sebagai langkah proaktif menghadapi potensi kebakaran yang diprediksi meningkat pada bulan Mei mendatang.

    Dengan program ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan. Bibit pohon yang ditanam akan didistribusikan ke beberapa wilayah, termasuk Kota Dumai, Bengkalis, dan Siak. (*/win)

  • Gubernur Riau Abdul Wahid Serahkan CSR BRK Syariah untuk 2 Masjid di Dumai

    Gubernur Riau Abdul Wahid Serahkan CSR BRK Syariah untuk 2 Masjid di Dumai

    DUMAI – Direksi Bank Riau Kepri (BRK) Syariah kembali mengikuti kegiatan Safari Ramadan Pemerintah Provinsi Riau di Kota Dumai. Dalam momen itu, BRK Syariah menyalurkan program CSR untuk dua masjid dengan nilai masing-masing Rp50 juta.

    Bantuan program kemitraan untuk Masjid Nurul Yaqin dan Masjid Nur Egap Al Barkah itu diserahkan oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, dan Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, kepada masing-masing pengurus masjid, didampingi Direktur Pembiayaan BRK Syariah, Helwin Yunus.

    Kehadiran Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, beserta rombongan di malam ke-21 Ramadan disambut hangat dan penuh antusias oleh masyarakat Dumai yang memadati Masjid Nurul Yaqin, Kamis (20/3/2025).

    Pada kesempatan itu kutip goriau.com, Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan perdana Gubernur Wahid ke Dumai sejak memegang jabatan.

    Sugiyarto menegaskan keyakinannya bahwa di bawah kepemimpinan Abdul Wahid, Dumai akan menjadi kota yang semakin maju dan berkembang sesuai dengan harapan bersama.

    “Saya yakin, dengan kolaborasi yang erat antara Gubernur dan Wali Kota, Dumai akan terus maju dan menjadi kota idaman,” ujarnya.

    Ia menambahkan, di bawah kepemimpinan Wahid yang berlatar belakang agamis, akan membawa keberkahan dan kemajuan bagi daerah tersebut.

    “Semoga kunjungan seperti ini akan menjadi hal yang biasa, dan Gubernur Wahid akan sering berinteraksi dengan anak-anak di Dumai,” imbuhnya.

    Pada kesempatan yang sama, Gubri Wahid mengungkapkan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dengan Kota Dumai. Menurutnya, Dumai merupakan gerbang ekonomi Riau yang memiliki potensi luar biasa.

    “Penting penataan Kota Dumai, karena Dumai ini lokomotif Riau. Pembangunannya harus terfokus pada sentra pertumbuhan. Itulah sebabnya kami menyempatkan diri Safari Ramadan ke Kota Dumai. Jika sinergi ini terjalin dengan baik, maka tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi. Hidup itu tentang komunikasi, saling berbagi pemikiran dan pendapat dengan hati yang terbuka,” pungkasnya.

    Selanjutnya, Gubri kembali meyakinkan masyarakat untuk memanfaatkan layanan BRK Syariah. Selain untuk menyimpan uang, masyarakat yang sedang menjalankan usaha juga bisa mengajukan pembiayaan ke BRK Syariah.

    “Ada skema-skemanya dalam pembiayaan ini, datang ke BRK Syariah dan manfaatkan layanan tersebut. Tadi kami bersama Bank Riau Kepri Syariah sudah menyerahkan bantuan CSR untuk masjid ini. Semoga ini membawa manfaat untuk pengembangan masjid ini. Insyaallah kalau kita bersinergi maka tidak ada yang berat,” katanya lagi.

    Sementara itu, usai kegiatan Safari Ramadan, Direktur Pembiayaan BRK Syariah, Helwin Yunus, menyampaikan bahwa program kemitraan yang disalurkan kepada masjid-masjid dalam kegiatan Safari Ramadan merupakan bentuk komitmen bank terhadap lingkungan di wilayah operasionalnya.

    “Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan masing-masing masjid untuk memenuhi kebutuhan masjid. Terima kasih kepada masyarakat Kota Dumai yang sampai saat ini sudah mempercayakan dananya disimpan di BRK Syariah serta memanfaatkan produk-produk BRK Syariah lainnya,” ujar Helwin Yunus. (***)

  • Penimbunan Lahan di Kelakap Tujuh Dumai Diduga Gunakan Tanah Urug Ilegal

    Penimbunan Lahan di Kelakap Tujuh Dumai Diduga Gunakan Tanah Urug Ilegal

    DUMAI – Penimbunan lahan untuk pembangunan kawasan pertokoan di Jalan Kelakap Tujuh, Dumai, diduga menggunakan tanah urug yang berasal dari quarry ilegal. Aktivitas ini mengindikasikan masih maraknya praktik galian C tanpa izin di wilayah tersebut.

    Hasil pemantauan di lokasi, lahan yang terletak di sebelah Jalan Kenari masih dalam tahap pengerasan. Tanah urug yang ditimbun menggunung diratakan menggunakan alat berat.

    Seorang pengusaha tanah timbun, Zulfikar, saat dikonfirmasi mengklaim bahwa tanah urug yang digunakan berasal dari lahan masyarakat dan telah mendapat rekomendasi dari Pemerintah Dumai bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

    Namun kutip goriau.com, ketika ditanya apakah tanah urug tersebut memiliki izin resmi atau tidak, Zulfikar tidak memberikan jawaban yang jelas.

    “Ini tanah masyarakat dan sudah sesuai dengan hasil rekomendasi bersama pemerintah dan forum pimpinan daerah lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, warga sekitar mengeluhkan dampak dari aktivitas penimbunan ini yang menyebabkan jalan menjadi kotor dan berdebu, mengganggu kenyamanan pengendara.

    “Sejak penimbunan ini, kondisi jalan jadi kotor dan berdebu, sehingga membuat masyarakat pengguna jalan terganggu. Kami harap pihak terkait bisa menertibkan kegiatan ini agar tidak menimbulkan keresahan,” kata seorang warga, Oyon, Rabu (19/3/2025).

    Selain itu, warga mendesak kepolisian untuk menyegel lokasi penimbunan lahan di Kelurahan Simpang Tetap Darul Ikhsan, Kecamatan Dumai Barat, jika terbukti menggunakan tanah urug ilegal.

    “Tanah urugnya sudah jelas tidak berizin dan menyebabkan jalan umum jadi kotor dan berdebu. Polisi seharusnya sudah bisa bertindak terhadap aktivitas ilegal ini,” tegas seorang warga.

    Informasi yang dihimpun dari warga menyebutkan bahwa tanah urug yang digunakan dalam proyek ini berasal dari quarry di Kelurahan Bukit Timah dan dikirim setiap hari menggunakan truk angkutan.

    Keluhan warga ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pihak pengembang kawasan dan pemasok tanah urug agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan serta menjaga kondisi jalan umum tetap layak digunakan.

    Kapolres Dumai, AKBP Hardi Dinata, yang dikonfirmasi terkait dugaan aktivitas galian C ilegal ini, belum memberikan jawaban. (**)

  • Akibat Utang Rp270 Ribu, Pemuda di Dumai Tega Bunuh Tetangga

    Akibat Utang Rp270 Ribu, Pemuda di Dumai Tega Bunuh Tetangga

    DUMAI – Polisi menangkap seorang pemuda berinisial WAS (27) atas kasus pembunuhan seorang pemilik warung di Dumai, Riau. Pembunuhan sadis itu ternyata akibat utang Rp 270 ribu.

    Kapolres Dumai AKBP Hardi menyebut WAS adalah tetangga korban, Munasiah (56). Dia tega membunuh korban dengan cara sadis, bahkan memotong urat nadi korban.

    Pembunuhan tersebut terjadi pada Selasa (18/2/2025) siang sekitar pukul 11.00 WIB.

    “Korban meninggal akibat benda kekerasan di daerah leher, di leher ditemukan jeratan berupa pakaian baju yang mengelilingi leher dan berbentuk simpul. Termasuk luka pada pergelangan tangan,” sebut Kapolres, Kamis (20/2/2025).

    Kapolres memastikan motif pembunuhan sadis itu gegara utang piutang. WAS kesal karena korban menagih utang orang tuanya. Niat membunuh muncul saat korban datang untuk berbelanja, namun korban bertanya utang orang tuanya yang sudah lama tidak dibayar.

    “Saat pelaku berbelanja, korban ini bertanya ‘Gimana itu utang mamak? Sudah lama ini, jangan tahunya ngambil saja kau’. Kalimat inilah yang membuat pelaku sakit hati, ada dendam lama juga,” kata Kapolres.

    “Motif murni masalah utang. Pelaku WAS sakit hati karena korban sering menagih utang orang tuanya,” imbuh Kapolres lagi.

    Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Kris Tofel mengatakan utang orang tua pelaku sudah berbulan-bulan tidak dibayar. Sehingga korban terus menanyakan kepada pelaku saat berbelanja.

    “Utang sudah berbulan-bulan, ada Rp 270 ribu utangnya,” kata Kasat Reskrim seperti dilansir halloriaucom.

    Pelaku mengambil pisau yang ada di warung, menusuk korban, mengikat leher dengan kain hingga memotong urat nadi di tangan sebelah kanan. Pelaku menyayat urat nadi korban pakai pisau cutter yang ada di dapur sebanyak lebih kurang 5 kali.

    Sekarang pelaku dijerat Pasal 340 dan 338 KUHP dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun. (win)

  • IRT di Dumai Tewas Bersimbah Darah, Ternyata Begini Motifnya

    IRT di Dumai Tewas Bersimbah Darah, Ternyata Begini Motifnya

    DUMAI –  Warga Bukit Nenas, Bukit Kapur dibuat geger menyusul adanya seorang Ibu Rumah Tangga Tewas (IRT) bernama Munasiah (56) tewas dengan bersimbah darah telentang di lantai rumahnya.

    Peristiwa pembunuhan sadis dirumah korban yang seorang janda kesehariannya sebagai pedagang harian yang menjual sembako berlangsung, Selasa (18/2) sekitar pukul 21.00 Wib yang pertama sekali ditemukan oleh anaknya Sri Hartati (23) yang beralamat Jalan Telkom Gang Yong Dolah.

    Saat ditemukan kutip dumaiposnews, kondisi ibunya telah tewas dengan kondisi mengenaskan terdapat luka ditangan dan kepala dan darah berserakan dilantai .

    Penuturan Sri Hartati saat di temui mengatakan dirinya  saat itu baru pulang kerja dari Toko Ponsel di Simpang Perwira Bagan Besar sekitar pukul 21.00 Wib. setelah membuka pintu bagian samping dekat warung  melihat ibunya sudah terkapar bersimbah darah mengenakan baju daster bercorak.

    Melihat kondisi ibunya seperti ini, membuat Sri histeris berteriak minta tolong kepada tetangga dan  masyarakat sekitar. Mendengar teriakan dari rumah korban, para tetangga pun langsung menuju kerumah tersebut untuk melihat apa yang telah terjadi. Selanjutnya warga dan keluarga langsung melaporkan keejadian ini ke Pihak Polsek Bukit Kapur.

    Ketua RT 04 Kelurahan Bukit Nenas Budi Yudha Tama membenarkan  seorang warganya bernama Munasiah Binti Ruminah tewas dengan kondisi bersimbah darah dengan terdapat luka pada bagian lengan dan kepala.

    ”Terdapat beberapa luka dibagian tubuh korban,”ujarBudi Yudha.

    Selanjutnya, atas laporan kejadian ini, Kapolsek Bukit Kapur IPTU Anra Nosa dan personil langsung turun ke lokasi kejadian  dengan mendatangkan langsung Tim Inafis Polres Dumai dan personil Identifikasi Polres Dumai.

    Dari serangkaian pengumpulan bukti-bukti dan keterangan saksi oleh kepolisian, pelaku pembunuhan mulai mengarah kecurigaan kepada seseorang yang ternyata adalah tetangganya sendiri.

    Akhirnya Polsek Bukit Kapur berhasil menangkap seorang pria berinisial W (28) pada subuh hari.
    Dari hasil interogasi, pelaku mengakui sakit hati karena tidak diberikan hutang belanja sembako di warung korban, hingga akhirnya pelaku nekat dan gelap mata menghabisi Korban.

    “Kini pelaku sudah ditahan di Mapolsek Bukit Kapur untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya,”ujar Kapolsek.(**)

  • 25 PMI Dideportasi Dari Malaysia Ditampung Sementara di Dumai

    25 PMI Dideportasi Dari Malaysia Ditampung Sementara di Dumai

    PEKANBARU – Sebanyak 25 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia tiba di Pelabuhan Dumai, Selasa (11/2/2025). Setelah tiba di Pelabuhan Dumai, puluhan PMI tersebut kemudian langsung dibawa ke shelter untuk pendataan sebelum dipulangkan ke daerah asal.

    Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau Fanny Wahyu Kurniawan mengatakan, dalam pemulangan PMI ini pihaknya bertugas memfasilitasi pemulangan 25 PMI yang dideportasi dari Malaysia.

    “Kami BP3MI Riau baru melayani fasilitas pemulangan PMI terkendala yang dideportasi dari Malaysia. Jumlahnya 25 orang,” katanya kutip MC Riau.

    Para PMI yang dideportasi terdiri dari 19 laki-laki dan 6 perempuan. Mereka berasal dari berbagai daerah, yakni Aceh satu orang, Sumatera Utara tiga orang, Sumatera Barat dua orang, Sumatera Selatan dua orang, Lampung dua orang, Jawa Barat tiga orang, Jawa Tengah tiga orang, Jawa Timur lima orang dan Nusa Tenggara Barat empat orang.

    Fanny menjelaskan, para PMI ini dideportasi setelah menjalani hukuman di Malaysia selama kurang lebih lima bulan. Rata-rata mereka ditangkap karena pelanggaran dokumen, seperti dokumen kosong, tidak lengkap, atau overstay.

    “Sesuai SOP, setelah penjemputan di Pelabuhan Dumai, kita bawa semuanya ke shelter untuk pendataan, interview, serta dilanjutkan pemulangan ke daerah asal,” tambahnya.

    Selain 25 PMI yang telah dipulangkan, BP3MI Riau juga mencatat akan ada tambahan 38 orang lagi yang dijadwalkan tiba pada Sabtu mendatang. (**)