“Kepulauan Riau Bukan Riau, dan Tanjungpinang Bukan Pangkal Pinang”

Potret24.com – Penataan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau terus dilakukan pembenahan. Baik dari segi sarana dan prasarana wajah ibukota, pembangunan begitu maraknya dilaksanakan saat ini dimaksudkan menjual Kepri ke kancah yang lebih luas lagi.

Sempena dilaksanakan pembangunan infrastruktur Ibukota, maka Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga fokus dan konsisten sentralisasi dan revitalisasi daerah-daerah pusat ekonomi. Hal ini, memberikan kenyamanan, kemudahan akses kepada masyarakat Kepri.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terhadap pembangunan apa saja dan apa manfaat yang dapat dirasakan langsung bagi masyarakat Kepri. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri Hasan, Sos menghadiri Dialog Lintas Pagi, Menata Ibukota Provinsi Kepri di Studio RRI Pro 1, Tanjungpinang, Rabu (3/8/2022).

Hadirnya Kadiskominfo Hasan, Sos, bersama Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Kepri Rodi Yantari pada Dialog Lintas Pagi dipresenteri Aryo Wisnu. Diharapkan membawa angin segar pada masyarakat terhadap rasa kekhawatiran saat ini.

Dalam dialog tersebut, Kadiskominfo Hasan menyebut, bahwa pembangunan yang sedang berlangsung sekarang berdasarkan RPJMD dan keinginan langsung dari Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Hj Ansar Ahmad.

“Maraknya pembangunan ini memang beberapa berdasarkan RPJMD Provinsi Kepri, tapi sebagian besar merupakan impian dari Pak Gubenur sendiri yang meinginkan kesejahteraan masyarakat Kepri. Banyak program-program beliau canangkan, ini jarena keperdulian pada masyarakat,” kata Hasan.

Hasan menambahkan bahwa, proyek Infrastruktur dibangun di daerah-daerah yang strategis ini upaya Gubernur Ansar memperkenalkan Kepri pada kancah Nasional maupun Internasional, dan menarik wisatawan-wisatawan akan berdatangan ke Kepri.

“Hal ini, harus benar-benar diingat Tanjungpinang bukan Pangkal Pinang, Kepulauan Riau bukan Riau. Dan Batam merupakan bagian dari Kepri selama ini masyarakat banyak tahu tentang Batam tetapi tidak mengenal Kepri itu sendiri,” ungkap Hasan.

Kemudian tambahnya, pembangunan infrastruktur untuk memperkenalkan Kepri, diantaranya, Kawasan Gurindam 12 ini menjual keindahan Tanjungpinang dari pintu masuk Kepri dari sisi laut, Pendestrian median jalan Bandara RHF yang ditujukan menjual Kepri dari pintu masuk udara, lalu jembatan Babin dari darat nantinya.

Fokus dan konsistennya Pemprov untuk mempercantik wajah ibukota tidak bisa dikatakan bualan belaka atau keinginan sepihak, hal ini kata Hasan, didasari dari banyak aspek. Seperti salah satunya itu Tanjungpinang dulu merupakan pusat pemerintahan Provinsi Riau ini sebelum dipindahkan ke Pekanbaru, kemudian keberadaanya Pulau penyengat sebagai pusat Kerajaan Riau Lingga.

Harapan Hasan, dikenal keindahannya sebagai Ibukota Kepri oleh masyarakat luas. Dia menjelaskan bahwa, sebagai bentuk perhatian Gubernur Ansar pada masyarakat, pusat-pusat itu perputaran roda ekonomi menjadi fokus Pemprov guna menjadi daya tarik Kepri dan juga tesentralisasinya tempat tersebut.

“Revitalisasi jalan Merdeka, Kota Lama Tanjungpinang menjadi lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan, nantinya juga di kawasan Gurindam 12 terdapat daerah khusus pusat perbelanjaan bagi pelaku usaha kaki lima, Dekranasda, dan tempat oleh-oleh produk khas Kepri,” tuturnya.

Diketahui sementara itu, Rodi Yantari memaparkan, program pemerintah yang sudah berjalan dan yang diprogramkan kedepannya. Antara lain itu Revitalisasi Pulau Penyengat, Revitalisasi Taman Gurindam, Revitalisasi Kota Lama, Pembangunan Fly Over simpang Ramayana, Pendestrian jalan Bandara RHF, dan jembatan Batam-Bintan. (Yog)