Israel Perkuat Barisan di Gaza Usai Hamas Tunda Pembebasan Sandera

GAZA – Militer Israel mengumumkan akan secara signifikan memperkuat area di sekitar Jalur Gaza. Keputusan ini diambil setelah Hamas mengumumkan niatnya untuk menunda pembebasan sandera Israel, yang merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata di wilayah tersebut.
“Sesuai dengan penilaian situasi, diputuskan untuk meningkatkan tingkat kesiapan dan menunda cuti bagi tentara tempur serta unit operasional di Komando Selatan. Selain itu, diputuskan untuk secara signifikan memperkuat area tersebut dengan pasukan tambahan untuk misi pertahanan,” demikian pernyataan militer Israel dikutip AFP, Selasa (11/2/2025).
Pengumuman dari militer Israel ini datang setelah Hamas, melalui sayap bersenjatanya, Brigade Al-Qassam, menyatakan akan menunda pertukaran tahanan dan sandera hingga Israel memenuhi kewajibannya dalam kesepakatan gencatan senjata.
Hamas menyebut, “Kami sengaja membuat pengumuman ini lima hari sebelum penyerahan tahanan yang dijadwalkan, memberikan waktu bagi para mediator untuk menekan pihak pendudukan agar memenuhi kewajibannya. Pintu tetap terbuka bagi proses pertukaran tahanan untuk dilanjutkan sesuai rencana, setelah pihak pendudukan mematuhinya.”
Dalam pernyataan resmi seperti dilansir cnnindonesia, militer Israel menegaskan telah meningkatkan kesiagaan di wilayah selatan negara itu dan menunda cuti bagi pasukan tempur sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan eskalasi di Gaza.
Langkah ini menunjukkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas meskipun gencatan senjata masih berlaku.
Belum jelas apakah langkah penguatan ini akan berdampak pada negosiasi pertukaran sandera dan tahanan yang dimediasi oleh pihak ketiga.
Namun, dengan meningkatnya ketegangan di lapangan, potensi eskalasi konflik di Jalur Gaza semakin besar. Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari mediator internasional terkait perkembangan terbaru ini. (win)