Potret24.com, Pekanbaru- Kasus pengidap penyakit HIV atau AIDS menurun di Provinsi Riau. Hal itu berdasarkan pendataannya Dinas Kesehatan (Diskes) Riau pada 10 tahun silam.
Kepala Diskes Riau, Mimi Yuliani, ketika menjawab wartawan melalui selulernya membenarkan hal tersebut.
“Namun seiring waktu itu memasuki lima tahun kedua menurun. Bahkan, tiga tahun terakhir inikan kasus HIV/AIDS di Riau angkanya turun,” sebut Mimi, Minggu (03/12/2017).
Mimi menjelaskan, pada tahun 2016 angka temuan HIV/AIDS ada 572 penderita. Tetapi di Oktober 2017 ini terdata 280 kasus. Penurunan jumlah kasus ini, ungkap Mimi bisa itu disebabkan dua faktor, yakni memang benar penderita yang menurun dengan artian warga mulai sadar, dan menjaga perbuatan yang menyebabkannya tertular HIV/AIDS. Kemudian, bisa masyarakat ini yang enggan memeriksakan diri.
“Kemungkin yang kedua itu tentunya kita tidak menampik, bahwasa kalau belakangan ini makin enggan dalam memeriksa diri ke klinik VCT, karena adanya stikma di masyarakat bahwa HIV/AIDS itu penyakit kutukan yang tidak bisa di sembuhkan. Tapi hal ini sangat salah,” ungkap Mimi.
Kesempatan itu Mimi menyebutkan, selama ini sudah ada upaya pihaknya memberi penyuluhan edukasi kalau HIV/AIDS itu sama dengan penyakit lainnya. Yang artinya, dapat sembuh dari penderita. Hal itu, selalu Diskes sosialisasi hingga pelosok daerah di kabupaten/kota se Riau.
Mimi menyebut, fasilitas layanannya pemeriksaan dan obat-obatan sudah disiapkan klinik VCT tersedia setiap Rumah Sakit kabupaten/kota. Kalau di Pekanbaru, hampir dapat ditemui disemua Puskesmas. Selain itu, ujar Mimi, meminimalisir HIV/AID inipun bekerjasama stakeholder. (rul)
