Potret24.com- Ratusan kerbau milik masyarakat Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau mati akibat terpapar Septicaemia Epizootica (SE) atau biasa disebut penyakit sapi/kerbau ngorok. Ratusan ternak yang mati tersebut tercatat mulai 16 hingga 31 Agustus 2022.
“Iya, kita sudah mendapat laporan dari Dinas Peternakan Kampar ada ratusan kerbau mati akibat SE atau bahasa kita disebut penyakit sapi ngorok,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, dr Faralinda Sari, Kamis (1/9/2022) dilansir dari cakaplah.
Faralinda Sari menyampaikan, ratusan kerbau tersebut mati disebabkan karena bakteri Pasteurella Multocida Serotype.
“Sebenarnya penyakit ini sudah lama, hanya saja kalau musim hujan panas timbul. Terutama hewan ternak yang stres, dan penyakit ini menular sesama hewan ternak,” terangnya.
Faralinda mengatakan, saat ini pihak Dinas Perternakan Kampar sudah turun ke lokasi kerbau mati terpapar SE tersebut. Dimana kerbau yang belum terpapar di wilayah penyebaran sudah ditangani.
“Jadi kendalanya itu kerbau peternak yang mati mendapat vaksin. Karena peternak di sana tidak mau sapinya divaksin. Makanya sekarang petugas kesehatan hewan Kampar saat ini tengah melakukan sosialisasi kepada peternak agar kerbaunya mau divaksin,” terangnya.
Ditanya total kerbau yang mati akibat SE, Juru Bicara Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Riau ini tidak ingat angka pastinya.
“Yang jelas sudah ratusan yang mati. Dan penemuan kasus ini sudah kita sampaikan ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI,” imbuhnya.