Potret24.com, Ankara – Kelompok Taliban dilaporkan meminta bantuan teknis kepada Turki dalam mengoperasikan bandara Kabul setelah penarikan pasukan asing dari Afghanistan tuntas dilakukan.
Namun diketahui bahwa Turki bersikeras menarik pulang seluruh tentaranya dari Afghanistan pada batas waktu 31 Agustus.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/8/2021), dua pejabat Turki yang enggan disebut namanya mengungkapkan kepada Reuters bahwa permintaan bersyarat dari Taliban itu menempatkan Turki dalam posisi sulit untuk menentukan apakah akan menerima tugas berbahaya tersebut atau tidak.
Militer Turki yang ikut dalam misi NATO di Afghanistan diketahui masih memiliki ratusan personel di bandara Kabul. Para pejabat Turki menyatakan bahwa negaranya siap untuk menarik pasukan dengan pemberitahuan singkat.
Namun pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa Turki bisa mempertahankan kehadiran tentaranya di bandara Kabul jika diminta.
Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, Turki menawarkan bantuan teknis dan keamanan di bandara Kabul.
“Taliban telah mengajukan permintaan untuk dukungan teknis dalam mengelola bandara Kabul,” tutur seorang pejabat senior Turki yang enggan disebut namanya.
Namun, menurut pejabat senior ini, tuntutan Taliban agar semua pasukan asing, termasuk tentara Turki, meninggalkan Afghanistan akan memperumit misi ini.
“Memastikan keselamatan para pekerja tanpa Angkatan Bersenjata Turki menjadi pekerjaan yang berisiko,” sebutnya.
Tidak jelas apakah Turki akan setuju untuk memberikan bantuan teknis jika tentaranya tidak bisa memberikan jaminan keamanan di Afghanistan. Seorang pejabat Turki lainnya menyebut keputusan akhir akan diambil pada batas waktu penarikan pasukan asing dari Afghanistan pada 31 Agustus mendatang.
Menjaga bandara tetap beroperasi setelah pasukan asing ditarik pulang ke negara masing-masing, tidak hanya penting bagi Afghanistan agar tetap terhubung dengan dunia luar, tapi juga dalam menjaga pasokan dan operasional bantuan tetap bisa disalurkan.
“Itu akan menjadi jalur penting bagi aksi kemanusiaan di Afghanistan,” sebut Direktur Program Pangan Dunia (WFP) di Afghanistan, Mary Ellen McGrarty, pekan lalu. (dtk)
