Potret Internasional

Taliban Berkuasa, Warga Afghanistan Cemaskan Jejak Digital

2
×

Taliban Berkuasa, Warga Afghanistan Cemaskan Jejak Digital

Sebarkan artikel ini
Taliban patroli di Kabul

Potret24.com, Kabul – Kelompok Taliban mulai berkuasa di Afghanistan. Hal itu menimbulkan kepanikan bagi sebagian warga di sana, salah satunya terkait database biometrik dan jejak digital yang bisa dimanfaatkan Taliban untuk melacak musuh dan keluarga mereka.

Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (18/8/2021) organisasi Amnesty International menyampaikan bahwa ribuan orang Afghanistan termasuk akademisi, jurnalis, dan aktivis berada dalam risiko pembalasan oleh kelompok Taliban.

Selama bertahun-tahun, dibangun sistem database di Afghanistan termasuk identitas digital dan biometrik untuk pemilu.

Nah, teknologi itu bisa saja dieksploitasi untuk menyerang kelompok yang rentan, contohnya yang berhubungan dengan pemerintah terdahulu.

“Kami mengetahui bahwa Taliban saat ini sepertinya sudah punya akses terhadap berbagai macam database biometrik dan perangkatnya di Afghanistan,” sebut Human Rights Group di Twitter.

“Teknologi ini sepertinya termasuk akses pada sebuah database dengan sidik jari, pemindai retina serta teknologi pengenal wajah,” tambah mereka.

Mereka pun memberikan panduan bagaimana caranya menghapus jejak digital bagi warga Afghanistan yang menginginkannya serta bagaimana lolos dari biometrik.

Misalnya saja menunduk, memakai benda untuk menyembunyikan wajah, makeup tebal untuk menghindari pemindai wajah. Namun diakui pemindai sidik jari dan retina lebih susah diakali.

Hal ini dianggap mencemaskan, terutama jika database itu digunakan Taliban untuk mengincar siapa pun yang terlibat dalam pemerintahan sebelumnya atau bekerja untuk lembaga internasional sampai aktivis HAM.

Ada laporan bahwa mungkin hal itu sudah terjadi. Taliban disebut sudah menyita perangkat biometrik Amerika Serikat kemudian mencari dari pintu ke pintu, mengincar para pejabat, mantan tentara, jurnalis dan mereka yang bekerja di organisasi internasional nirlaba.

Taliban sendiri sebenarnya berjanji akan memimpin dengan damai, bahwa seluruh warga akan dilindungi nyawanya, properti dan kehormatannya untuk menciptakan lingkungan yang damai dan aman bagi negara mereka. (gr)