Tak Peduli PSBB, Masyarakat Pekanbaru Padati Mal Berburu Baju Lebaran

Potret24.com, PEKANBARU – Jelang lebaran, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru sepertinya hanya kebijakan di atas kertas saja.

Ribuan masyarakat Kota Pekanbaru tampak asyik berburu baju lebaran di sejumlah mall yang ada di Kota Pekanbaru.

Seperti pusat perbelanjaan Matahari Departemen Store Plaza Citra jalan Pepaya Pekanbaru.

Terlihat ratusan masyarakat tanpa menghiraukan protokol kesehatan antusias berburu baju lebaran.

Berdasarkan pantauan di lapangan masyarakat mulai memadati Mal sekitar pukul 12.00 WIB siang, mulai anak-anak sampai dewasa.

Sementara itu dari pihak Mal sendiri terlihat menyiapkan petugas untuk mengecek suhu tubuh pengunjung Mal dengan termoscaner.

Tapi sayangnya, meski sudah dilakukan pengecekan suhu tubuh masih adanya masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah seperti tidak mencuci tangan, tidak mengunakan handsanitizer dan jaga jarak.

Salah satu pengunjung Nita (50) mengaku cemas adanya masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah.

“Was-was ya, tapi bagaimana lagi kita saja yang tahu diri bagaimana menjaga jarak agar terhindar dari penyebaran virus corona, ” katanya lagi.

Nita mengakui sebenarnya dirinya takut ke Mal sebab akan bertemu orang banyak yang tidak tahu sehat atau tidak dari virus corona.

Tapi lantaran desakan dari anak-anak untuk berlebaran dengan baju baru dipaksakan untuk pergi.

“Awalnya menolak tapi karena kasihan pada anak-anak yang minta dibelikan baju lebaran jadi terpaksa ke Mal,” katanya.

Di Mal sendiri katanya dirinya bersama keluarga tetap berupaya menerapkan protokol kesehatan tapi yang namanya sudah berkerumun sangat sulit.

“Kadang kami sudah menerapkan protokol kesehatan tapi yang namanya pengunjung berdesak-desakan bagaimana lagi, ” cetusnya.

Diwartakan sebelumnya Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Mal Pelayanan Publik (MPP), Selasa 19 Mei 2020, mengatakan, tidak menutup pusat perbelanjaan, termasuk pasar tradisional, tapi asalkan harus menerapkan protokol kesehatan untuk mengontrol aktivitas belanja masyarakat.

“Bila ada yang lalai, maka akan ditegur. Saya sendiri juga akan mengontrol langsung ke beberapa pusat perbelanjaan,” ujarnya lagi. (ro)