
Potret24.com, Probolinggo- Sebanyak 2 pemuda harus menerima pahit dan sakit ketika berhadapan dengan massa.
Mereka adalah Agus (27) dan Juli (25). Sedangkan korbannya berinisial Sus (32).
Ya, keduanya terpaksa harus pasrah menerima amukan massa dan babak belur dihajar lantaran melakukan penjambretan terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK) di daerah perlintasan rel kereta api barat Pasar Mangunharjo.
Peristiwa itu terjadi ketika kedua tersangka selesai bernegosiasi mengenai tarif kencan terhadap PSK tersebut. Dikabarkan, negosiasi dilakukan setelah kedua pemuda itu mengonsumsi minuman beralkohol.
Saat negosiasi, PSK sepakat tarif kencan dibanderol sebesar Rp. 500 ribu. Kendati telah sepakat, namun kencan tersebut gagal. Juragan PSK menolak anak ayamnya berkencan.
Tak terima dengan penolakan itu, kedua pelaku lantas melancarkan aksi penjambretan tas PSK. Kedua lantas kabur.
“Mereka jengkel dan merampas tas berisi HP dan uang milik korban,” kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambaryadi Wijaya.
Warga yang mendengar teriakan PSK, lantas menghadangnya. Setelah itu, kedua langsung dihadiahi bogem hingga babak belur.
“Kedua pemuda itu menjadi sasaran bogem warga setempat hingga babak belur,” ungkapnya.
Beruntung aksi bogem massa tak merenggut jiwa keduanya, lantaran adanya mobil patroli Polisi melintas di wilayah tersebut. Petugas yang melihat kerumunan warga dan melihat kejadian itu, lantas menghentikan amukan massa dan mengamankan kedua pelaku.
Selain mengamankan pelaku, petugas juga turut mengamankan tas PSK beserta isinya. Yakni, ponsel dan uang.
Untuk pemeriksaan selanjutnya, keduanya digelandang ke Mapolres Probolinggo. Kedua tersangka dijerat pasal 365 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun kerangkeng. ***