
Foto: Istimewa (Kolase: Debora Danisa/detikcom)
Empat Lawang – Keluarga Yuli Marlina (35), janda yang tewas dibunuh kekasih gelapnya di Empat Lawang, Sumatera Selatan, masih tidak percaya akan rahasia yang ternyata disimpan Yuli. Ibu empat anak itu menjadi selingkuhan Eko Sugianto alias Jaka (30), yang kemudian membunuh Yuli.
Diketahui dari ayah Yuli, Sohar (65), ternyata Yuli dan Eko masih punya hubungan kerabat meski bukan kandung. Sohar mengungkapkan bahwa Eko merupakan suami dari keponakan Yuli sendiri.
Itulah yang membuat Sohar tak percaya bahwa ternyata keduanya nekat menjalin hubungan terlarang di belakang.
“Saya tidak tahu (Yuli dan pelaku berpacaran),” ungkap Sohar ditemui wartawan kutip detik.com di rumah duka di Desa Tanjung Ning Lama, Kecamatan Muara Saling, Empat Lawang pada Selasa (29/8/2023).
Keluarga juga terkejut mengetahui kronologi kejadian yang akhirnya terkuak setelah Eko ditangkap. Yuli dibunuh pada 1 Agustus 2023 lalu usai bertemu dengan Eko. Eko nekat membunuh karena korban disebut-sebut mengancam akan menyebar foto kemesraan mereka.
Sebelum kejadian tragis itu, pelaku mengaku bersetubuh dengan korban. Padahal menurut Sohar, Yuli sempat berpamitan pada anaknya tepat sebelum kejadian dengan alasan mau pergi ke ladang.
“Tanggal 1 (Agustus) itu sebelum hilang, dia sempat pamitan sama anaknya,” lanjut Sohar.
Anak bungsunya itu menunggu Yuli sampai sore. Namun, sang ibu tak kunjung pulang. Keluarga pun ikut khawatir dan mulai mencari Yuli.
“Dia pamit katanya mau ke ladang sebentar. Karena sampai sore dia tak pulang-pulang, anak saya yang tua itu (kakak Yuli) saya suruh menyusul ke ladang itu, tapi tak ditemukan. Malamnya juga masih kami cari tapi masih tidak ketemu,” kata Sohar.
Merasa ada yang janggal atas hilangnya Yuli itu, Sohar bersama keluarga melapor ke kepala dusun, kepala desa, dan Polsek Tebing Tinggi.
Sekitar 2 minggu kemudian, Sohar mengaku sempat diundang Eko untuk datang ke rumahnya pada dinihari. Menurut penuturan Sohar, saat dirinya datang sekitar pukul 01.00 WIB, Eko bertingkah seperti kesurupan sambil mengigit keris.
“Saya lihat dia kesurupan sambil gigit keris. Terus dia nunjukin, gambarlah peta,” tuturnya.
Peta itu ternyata menunjukkan lokasi Yuli. Pagi harinya, barulah keluarga dan warga sekitar berhasil menemukan korban di lokasi yang ditunjukkan pelaku. Namun karena sudah berhari-hari di sana, mayat korban sudah membusuk. Korban juga dalam kondisi tak mengenakan baju.
Pada saat penemuan itu pun, Sohar mengaku belum sedikit pun curiga pada Eko. Ia baru tahu cerita kelam di balik kematian anaknya setelah Eko ditangkap.
“Tidak (curiga) Pak, sama sekali tidak saat saya temukan mayat anak saya itu,” tuturnya.
Atas kejadian ini, Sohar pun berharap Eko dapat dihukum seberat-beratnya. Selain karena sudah memperkosa dan membunuh Yuli, Sohar juga sakit hati karena Eko membiarkan jasad Yuli begitu saja selama berhari-hari.
“Harapan saya, dia (Eko) dapat diadili seadil-adilnya. Pokoknya seberat-beratnya, karena anak saya itu sudah 15 hari dia itu membusuk di situ,” tegas Sohar. (p24)