
Dalam rangka Hari jadi Polwan ke 75 Polres Muara Enim Gelar Kegiatan Binluh di SMKN 1 Muara Enim dan SMAN 1 Ujanmas
MUARA ENIM – Polisi Wanita (Polwan) Polres Muara Enim melakukan penyuluhan pencegahan bullying dan kekerasan seksual kepada siswa SMK Negeri 1 Muara Enim dan SMA 1 Ujan Mas, Selasa (15/8/23). Kegiatan itu digelar dalam rangka hari jadi Polwan Ke-65 dengan tema “Polri yang presisi untuk negeri Polwan siap mendukung Pemilu Damai menuju Indonesia maju”.
Penyuluhan di SMAN 1 Ujanmas dipimpin kordinator Polwan Polres Muara Enim Iptu Rama Juliani didampangi oleh Bripka Pipin Sulistiya, SH, Bripka Ratih Purnama, Bripda Shindi, Bripda Tharisa. S, Bripda Alteri, Am.Kep. Sedangkan penyuluhan di SMK Negeri 1 Muara Enim dipimpin Bripka Erwani, SH, diikuti oleh Briptu Hardianti, SH, Briptu Wike, SH, Briptu Mareti Ensenemi, SH , Bripda Venisah
Penyuluhan tentang pencegahan bullying dan kekerasan seksual, memiliki dampak yang sangat positif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung. Lingkungan sekolah yang aman bukan hanya penting bagi perkembangan akademik siswa, tetapi juga untuk kesejahteraan mental dan emosional mereka.
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, SH, SIK, MH melalui Kasi Humas Polres Muara Enim AKP RTM Situmorang menerangkan, penyuluhan tentang pencegahan bullying dan kekerasan seksual kepada siswa adalah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung, serta memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa agar mereka dapat melindungi diri sendiri dan orang lain.
Peningkatan kesadaran guna mengajarkan siswa tentang apa itu bullying dan kekerasan seksual, serta dampak psikologis dan emosional dari perilaku tersebut. Tujuan ini adalah agar siswa dapat mengenali tanda-tanda awal dan menghindari terlibat dalam perilaku tersebut, ujar RTM Situmorang.
Memberikan siswa pemahaman tentang bagaimana mencegah bullying dan kekerasan seksual. Ini melibatkan pembelajaran tentang nilai-nilai saling menghormati, empati, dan kepedulian terhadap sesama.
Mendorong siswa untuk aktif dan bertindak jika mereka melihat atau mendengar tentang kasus bullying atau kekerasan seksual. Ini dapat membantu mencegah terjadinya tindakan tersebut.
Memberikan informasi tentang cara melaporkan kasus bullying atau kekerasan seksual kepada guru, staf sekolah, atau pihak berwenang. Tujuannya adalah agar tindakan tersebut dapat diatasi dengan cepat.
Memberikan siswa pemahaman tentang penggunaan yang aman dan bijak terhadap teknologi dan media sosial.
Mengembangkan empati terhadap sesama siswa dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Tujuan ini adalah agar siswa lebih memahami perasaan orang lain dan menghindari perilaku merugikan.
Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang hak-hak mereka dan cara mencari bantuan jika mereka menjadi korban bullying atau kekerasan seksual. Tujuan ini adalah agar korban dapat melawan ketidaknyamanan dan mencari dukungan.
Mengajarkan siswa tentang peran Polwan dan otoritas lain dalam melindungi masyarakat dan memberikan bantuan. Hal ini dapat memberi siswa rasa percaya diri dalam melaporkan kasus-kasus kejahatan.
Mengajarkan nilai-nilai kesetaraan gender dan pentingnya menghormati semua orang, tanpa memandang jenis kelamin atau orientasi seksual.
Penting untuk diingat bahwa tujuan-tujuan ini memiliki dampak jangka pendek dan panjang yang berdampak positif pada perkembangan siswa serta menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, hormat, dan mendukung.
“Dengan adanya penyuluhan seperti ini, diharapkan siswa akan lebih sadar akan pentingnya menghormati satu sama lain, menghindari perilaku negatif, dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman,’tutup RTM Situmorang. (as).