Polisi Sulit Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kuansing

Polisi Sulit Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kuansing

Potret 24.com – Kasus pembunuhan menewaskan seorang ibu dan anaknya, terjadi di Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kuantan Singingi pada Selasa (27/9/2022) lalu. Polisi masih medalami kasusnya.

Kapolres Kuansing AKBP Rendra ketika dikonfirmasi media, mengatakan, disaat ini penyidik sudah memeriksa sebanyak 18 saksi. Itu merupakan orang temukan mayat korban, kerabat, rekan kerja serta orang yang sekiranya juga mengetahui aktivitas korban.

Tidak hanya itu, Rendra meungkapkan lokasi rumah korban berjauhan dengan rumah lain menjadi kendala kepolisian menelusuri pelaku dibalik pembunuhan ini.

Selain itu rumah memang tak jauh dari jalan raya, tetapi posisinya lebih rendah sehingga itu terlihat hanya atap rumah. Sedangkan disamping, belakang rumah korban merupakan kebun. “Kami belum dapat menyimpulkan siapa pelakunya,” katanya.

Selain itu, di seputar lokasi kejadian tak ada kamera pengawas CCTV itu, dapat jadi petunjuk tambahan terkait kejadian ini. Rendra memerintahkan pada Kasat Reskrim dan Kapolsek, untuk mengecek keberadaan CCTV di SPBU Kecamatan Pangean.

“Untuk di SPBU saya perintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek untuk cek SPBU Pangean itu, ada tidak CCTV yang mengarah ke jalan atau mungkin motor dari korban yang dicuri pelaku, mengisi (BBM) di SPBU Pangean,” kata Rendra.

Katanya, sedang cari, kira-kira kalau di situ dia (pelaku, red) minimal berhenti mengisi BBM. Paling nggak bisa lihat penampakan dia seperti apa, siapa tahu terdeteksi atau dikenal bisa amankan. Tapi sejauh ini belum ada.

Berdasarkan hasil autopsi, disebutkan Rendra, waktu kematian korban tewas diperkirakan sekitar pukul 04.00 hingga 16.00, Selasa (27/9/2022). Ibu Hasnah dan anaknya Suryani meninggal karena hal kehabisan darah akibat luka senjata tajam.

Didapati luka di leher dan patah tulang ubun-ubun pada Suryani. Sedangkan Hasnah mengalami luka bagian kepala belakang, leher, tangan dan wajah. “Ini, diperkira luka di tangan korban karena berusaha membela diri dari pelaku,” lanjutnya.

Kendala lainnya yang dialami pihaknya, ialah tak ada seorang penghuni rumah pun yang dapat dijadikan saksi hidup. Sedangkan ayah dari keluarga tersebut diketahui masih berada di ruang ICU di Tanah suci dan belum dapat dihubungi. **