POTRET24.COM –PEMATANG REBA – Mengantisipasi serta mencekal adanya paham Radikal dan Aksi Terorisme di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Pemkab Inhu bersama Forkopimda menggelar acara rapat Koordinasi (Rakor) keamanan dan ketertiban masyarakat Indragiri Hulu, Senin (21/5/2018) pagi di ruang auditorium H Yopi Arianto SE.
Bupati Inhu H Yopi Arianto SE memimpin langsung kegiatan rakor Kamtibmas, dihadiri juga Wabup Inhu H Khairizal Msi, ketua DPRD Inhu H Miswanto SE, Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting SIk, Dandim 0302/Inhu Letkol Arh Hendra Roza SIp, Ketua Pengadilan Negri Rengat Darma Indo Damanik SH MKn, Plt Setda Inhu Ir Hendrizal Msi, dan Kasubag BIN Jaksa Inhu.
Selain itu juga hadir para Kabag Pemkab Inhu, Kadis, Kaban, Sejumlah ASN, Kabag Ops Polres Inhu Kompol Ahmad Salmi, sejumlah Kasat Polres Inhu, para Kapolsek se-Kab. Inhu, para Danramil se-Kab. Inhu, Para Camat, ketua LAMR Inhu H Zulkifli Gani, Ketua FKUB Inhu H Lasmi Ismail, Jajaran Satpol PP serta para tamu undangan lainnya.
Wabup Inhu H Khairizal MSi selaku moderator menyampaikan, perlu diketahui bahwa rapat ini merupakan menindaklanjuti surat perintah dari Presiden dalam mengantisipasi gangguan ketertiban masyarakat. Mengingat situasi Indonesia pada beberapa minggu lalu telah menjadi geming dengan adanya aksi serangan terorisme.
“Dalam mengantisipasi hal itu terjadi, maka itu kita berkumpul di sini bersama dalam mencari dan membentuk komunikasi yang baik dalam memberikan informasi terkait itu. Secara teknis maka akan disampaikan dalam hal ini adalah aparat TNI dan Polri,” ujar Wabup Inhu.
Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting SIk menyampaikan, ada beberapa langkah-langkah yang harus kita bahas dalam menyikapi tentang paham radikal dan anti teror yang terjadi saat ini. Dengan menyampaikan beberapa hal ini dapat mensharing informasi dengan harapan situasi dan kondisi Kabupaten Inhu dapat terpelihara dari radikal dan terorirsme.
Yang pertama tentang Deklarasi anti Hoax sudah dilaksanakan semaksimal mungkin, dalam deklarasi anti hoax tidak hanya mengucapkan sekedar kata – kata, tetapi juga memberanikan diri terjun dari rumah ke rumah bisa melalui Bhabinsa maupun Bhabin yang ada di desa di Inhu. Tujuannya agar masyatakat mengetahui apa itu anti Hoax.
Kemudian juga kata Kapolres, yang kedua tidak lupa pula dalam pengaktifan Poskamling di desa, Siskamling sangat penting karena keamanan berawal dari tingkat bawah lebih baik. Sebab mungkin saja banyak orang orang baru disana masuk ke desa tanpa identitas diri.
“Untuk mengantisiasi hal itu, dan tidak menjadi penyesalan di ujung waktu nantinya, maka diharapkan juga setiap desa bisa membuat sistem kontrol laporannya sehingga bisa diantisipasi dari tingkat atas seperti aparat Polri dan TNI. Jadi setiap tingkatan mulai dari bawah hingga tingkat kabupaten dapat dikelola sehingga terdokumentasi datanya, terkontrol setiap kegiatannya. Pola seperti itu sangat penting,” pungkas AKBP Dasmin Ginting.
Kapolres juga menambahkan, kewajiban semua pemilik Kos-kosan juga wajib melaporkannya kepada RT nya supaya setiap orang yang ada dapat terdata identitasnya. “Bila perlu buat grup seperti Whatsapp dalam merangkum informasi di setiap RT/RT,” himbaunya.
“Kami dari aparat Polri dan TNI tidak akan bisa melakukannya tanpa bantuan dari rekan rekan semua dan masyarakat. Kami yakin dengan kita bersatu maka paham radikal dan teroris bisa kita cekal dan daerah kita aman dan tertib, kami juga mengharapkan kepada tokoh pemuda, tokoh agama dalam membantu mensosialisasikan terkait antisipasi radikal dan aksi teror kepada masyarakat setempat,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Dandim 0302/Inhu Letkol Arh Hendra Roza SIP mengatakan, merapatkan barisan stake holder saat ini adalah untuk menolak paham radikal dan aksi terorisme. Bersama sama, bahu-membahu dalam menolak hal itu.
“Seluruh stake holder dan semua yang ada bersama-sama kita jaga kegiatan setiap agama baik di masjid, gereja maupun tempat ibadah lainnya, sehingga terciptanya rasa nyaman dan tentram,” katanya lagi.
Selaku Komandan Kodim, dirinya juga sangat mendukung penuh terhadap kinerja baik Polri maupun Pemda dalam menangkal radikal dan aksi terorisme.(rilis)
