
Potret24.com, JAKARTA – Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, memaparkan alasan Indonesia tidak melakukan lockdown. Wiku mengatakan yang memungkinkan dilakukan saat ini adalah social distancing atau jaga jarak dan pemerintah belum memikirkan opsi lockdown.
“Hal yang penting adalah social distancing, di masyarakat sudah beredar berita tentang lockdown. Sebenarnya kembali lagi social distancing, selama penjarakan atau kontak bisa terjaga dengan baik, tidak menjadi kontak, itu yang terbaik,” kata Wiku di kantor BNPB dalam siaran langsung melalui akun YouTube, Rabu (18/3/2020).
“Lockdown ini kan sebenarnya sebelum sampai istilah ‘lockdown’ sebenarnya sudah karantina wilayah. Nah wilayah Indonesia ini kan besar sekali, kalau lockdown nasional ini kan nanti terhadap aktivitas ekonomi,” sambungnya.
Wiku menyebut Indonesia belum memilih opsi lockdown secara nasional karena akan berdampak secara ekonomi.
Sebab, saat ini masih banyak warga yang mengandalkan upah harian sehingga dikhawatirkan akan berdampak secara ekonomi.
“Belum diambil karena lockdown itu artinya membatasi wilayah atau daerah dan memiliki implikasi ekonomi, sosial, dan keamanan. Maka dari itu, kebijakan itu belum bisa diambil. Social distancing hal yang efektif. Di Indonesia banyak sekali orang bekerja mengandalkan upah harian dan itu salah satu kepedulian pemerintah supaya aktivitas ekonomi tetap berjalan. Karena dengan lockwon orang di rumah, maka aktivitas ekonomi sulit berjalan dan secara ekonomi itu berbahaya. Oleh karena itu, kita belum mengambil ke arah sana,” ujarnya. (gr)