Potret24.com- Penutupan lokalisasi Surabaya, Dolly menuai sorotan.
Adalah caleg DPRD Jatim Dapil Surabaya dari Partai Gerindra, Asrilia Kurniati Bambang Harjo.
Dikutip dari beritajatim.com, Asrilia blak-blakan menyalahkan Walikota Tri Rismaharini lantaran menutup lokalisasi Dolly. Sebab, penutupan itu dikhawatirkan merajalelanya penyebaran HIV/AIDS di Surabaya.
“Kalau menurut saya, Bu Walikota sudah salah dengan menutup Dolly,” ujarnya.
“Banyak sekali sekarang warga yang terdampak dengan tertutupnya Dolly tersebut. Apakah Bu Walikota bertanggung jawab? Kan tidak. Saya di sini bukannya mendukung Dolly. Tapi saya ingin suatu lokalisasi ini memang ada tempatnya, agar penyakit HIV/AIDS tidak menyebar kemana-mana,” imbuhya.
Penyalahan itu, kata Asrilia, tidak semata pro terhadap lokalisasi Dolly atau tidak terimanya atas penutupan Dolly. Asrilia mengutarakan tersebut, untuk mencegah menyebarnya HIV/AIDS lewat prostitusi terselubung.
“Saya bukan setuju adanya prostitusi baru, bukannya saya setuju seperti itu. Tapi daripada ada prostitusi terselubung yang tidak terkontrol pemerintah, lebih baik yang mana? Banyak yang jual diri di mana-mana, sekarang HIV/AIDS tidak terdeteksi, sudah berapa angkanya di Surabaya?,”ungkapnya.
Karena itu, pemerintah Kota Surabaya harus mencabut kebijakannya soal penutupan lokalisasi Dolly.
“Kita harus menempatkan suatu lokalisasi lagi atau Dolly ya di situ lagi saja. Karena kan memang Belanda dulu sudah membangun Dolly dengan benar. Bahwa Dolly itu tempat lokalisasi yang tertutup,”pungkasnya. ***