
Kampanye Mursini dan Indra Putra di Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing
Potret24.com, TELUKKUANTAN – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing, Drs. H. Mursini, M.Si dan Indra Putra, makin mendapat dukungan deras dari masyarakat. Kandididat jargon Bermitra ini harus memenuhi semaksimal mungkin waktu pertemuan dengan warga jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang.
Seperti Jumat (27/11/2020) kemarin, sedikitnya pasangan Bermitra mengisi 11 titik acara yang terbagi di beberapa wilyah Kuansing, mulai dari Hulu hingga hilir. Di Kecamatan Pangean saja pendukungnya menggelar 3 titik kampanye yakni di Desa Pembatang, Sako dan Sungai Lansat.
Di Pangean, Mursini – Indra Putra, diminta hadir langsung oleh pendukung, karena kehadirannya dinantikan masyarakat. Di Desa Pembatang, hadir Indra Putra, sekaligus melaksanakan shalat Jumat, ia juga dipercaya sebagai khatib. Sementara H. Mursini, mengisi jadwal di Kecamatan Singingi.
Dalam kampanye dialogis tersebut, Ketua Tim Bermitra Pangean, Rustam Efendi, menyampaikan, tentang kriteria memilih pemimpin yang wajib diperhatikan salah satunya baik ahklaknya, sosok ini menurutnya sudah melekat dalam pribadi H. Mursini.
Tidak pernah mencelah orang lain, meskipun lawan politik sekalipun, selalu berbaik sangka dengan rakyat sendiri.
Kriteria ini menurutnya perlu menjadi perhatian masyarakat dalam menentukan pemimpin yang belandaskan pada tuntunan agama.
Rosi Atali, Jurkam Tim Bermitra, dalam orasinya lebih merinci tentang persolan yang diselasaikan H. Mursini, sejak baru pertama dilantik jadi Bupati. Sebagai saksi hidup perjalanan pemerintahan H. Mursini, ia sangat terkesan akan kesabarannya menuntaskan sengkarut daerah.
Akan tetapi apa yang diselesaikan Bupati pada waktu itu, kata Rosi, bukan apresiasi yang diterima, malahan diterpa isu miring disebut tak membangun.
Namun, ia masih menghadapi dengan sabar dan tidak patah semangat, seiring perjalan waktu, semua tudingan itu, ia jawab dengan prestasi yang membanggakan untuk daerah.
“Itu adalah bentuk kecintaan seorang pak Mursini, terhadap tanah tumpahnya, ia tak mau berkecil hati, meskipun, difitnah. Isu yang dilontarkan terhadapnya ia jadikan sebagai pemacu semangat, hingga melahirkan prestasi membanggakan,” ungkap Rosi.
Kemudian kata Rosi, dalam memimpin seorang Mursini, tidak membedakan tiap wilayah di Kuansing, seperti bidang pembangunan dilakukan secara merata tanpa ada yang dianak tirikan.
“Pembangunan yang dilakukan seorang bupati, berdasarkan asas manfaat yang dapat dirasakan langsung masyarakat. Artinya bupati dalam membangun tidak ingin mubazir dan terbuang sia – sia. Ini lah yang benar – benar difikirkan bupati,” ungkap Rosi, dengan nada sendu. (gr)