Meski Defisit, Gubernur Riau Pastikan Infrastruktur Jalan Prioritas

PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau tengah menghadapi tekanan fiskal yang berat. Defisit anggaran daerah mencapai Rp 1,3 triliun, ditambah dengan tunda bayar sebesar Rp 2,2 triliun, sehingga total defisit mencapai Rp 3,5 triliun. Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengaku belum pernah menghadapi defisit sebesar ini sepanjang kepemimpinannya.
Akibat kondisi ini kutip goriau.com, infrastruktur di Riau dipastikan akan terdampak. Namun, Gubernur menegaskan bahwa akses jalan di Riau tetap akan terjaga dan tidak akan ada jalan yang terputus.
“Pasti terdampak, tetapi saya jamin tidak ada jalan yang putus dan tak bisa dilewati. Kita akan mengatasi persoalan ini,” ujarnya di Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Selasa (18/3/2025) pagi.
Menurutnya, akses jalan merupakan kepentingan utama masyarakat. Jika jalan terputus, maka hal tersebut dapat memicu berbagai masalah yang saling berkaitan, terutama dalam sektor ekonomi.
“Ini sangat mendesak. Jika jalan putus, transportasi barang dan orang akan terganggu, yang tentunya berdampak pada perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Dalam situasi fiskal yang sulit ini, Gubernur memastikan bahwa prioritas utama tetap pada kelancaran akses transportasi.
“Saya lebih mengutamakan ini karena berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga inflasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok. Itu yang paling penting,” tambahnya. (***)