Potret24.com – Zulfan Hafiz menilai banyak faktor yang menyebabkan anggaran 20 persen yang diambil dari APBD untuk alokasi pendidikan selalu minim, terutama untuk membangun atau merehab infrastruktur dan sarana prasarana sekolah di Kota Pekanbaru.
“Berbagai macam faktor salah satunya akibat PAD yang tidak capai target. Itu menjadi tugas bersama, terutama bagi Bapeda dan OPD terkait seperti DPM-PTSP dan Bapenda Pekanbaru. Mudah-mudahan, anggarannya dinaikkan karena Disdik Pekanbaru sudah 3 kali mengajukan perubahan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pendidikan,” ungkap Zulfan, Kamis (26/4/2018)
Padahal setiap tahun pengajuan untuk rehab sekolah selalu meningkat karena sudah banyak yang termakan usia sehingga tidak layak lagi digunakan. Untuk melakukan renovasi dan rehabilitasi, pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga perlu dicarikan solusi.
“Awalnya dulu anggaran Rp100 miliar, kemudian turun jadi Rp90 miliar dan terakhir yang dikabulkan cuma Rp82 miliar untuk tahun 2018 ini. Ada ratusan sekolah yang mengajukan untuk perbaikan atau merehab sekolah, sedangkan jumlah uang yang dimiliki hanya sedikit,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya di DPRD berharap sekolah yang sudah mengajukan rehab diminta untuk bersabar, karena anggaran Disdik Pekanbaru akan kembali direvisi dalam APBD perubahan nanti. Tahun ini, Disdik Pekanbaru juga tidak mengadakan pembangunan sekolah baru akibat terbatasnya jumlah APBD Pekanbaru. ***