Potret24.com, Pekanbaru-Â Saat ini New normal life merupakan perbincangan yang sedang marak dibicarakan setelah sebelumnya sibuk dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berkala Besar).
Ketua Komisi I DPRD Riau, Doni Saputra menjawab potret24.com mendukung penuh kebijakan new normal tersebut.
“Kita dukung penuh kebijakan tersebut. Saya yakin masyarakat pun akan bergembira,” katanya, Jumat (29/05/2020). Tapi yang paling diingatkan bagi warga Pekanbaru adalah tetap menjalankan protokol kesehatan di tengah wabah Virus Corona. masyarakat harus tetap waspada juga…seperti pakai masker dan jaga jarak , mencuci tangan tetap dilakukan walaupun tidak makan, hehehehehe,” katanya lagi.
Dirinya menilai Virus Corona tidak akan berlalu begitu saja dari muka bumi ini dan perlu perjuangan yang kuat untuk bisa menghadapinya.
“Seandainya tanpa kita sadari Virus Corona ini kembali menyebar, bisa jadi PSBB kembali diberlakukan di Kota Pekanbaru,” tambahnya lagi.
Kekhawatiran semakin mewabahnya Virus Corona di Pekanbaru sangat diperhatikan pria bertalenta cerdas ini karena keterbatasan alat kesehatan yang saat ini dimiliki sejumlah rumah sakit di Pekanbaru.
“Harus kita akui, kita memiliki keterbatasan alat-alat kesehatan seperti alat tes swab untuk memastikan terjangkit virus Corona atau tidak,” tegasnya.
Namun ditambahkannya, era New Normal merupakan angin segar bagi masyarakat Pekanbaru kembali beraktivitas.
“Pastinya membawa angin segar bagi bisnis di Kota Pekanbaru. Sejumlah usaha yang beberapa waktu sempat tutup kembali dibuka. Semacam ada gairah baru untuk kembali berusaha,” ujarnya. Selain itu tambahnya, sejumlah masjid dan tempat ibadah yang selama wabah Corona terpaksa ditutup, bisa kembali dibuka. “Senang juga hati, kita bisa kembali Salat berjamaah di Masjid,” katanya menambahkan.
Dirinya yakin daya imunitas masyarakat sudah sangat kuat dan mampu menjalani kehidupan di era New Normal ini. Terakhir masyarakat Pekanbaru di era New Normal ini takkan lagi berteriak soal kebutuhan sembako. Karena mereka sudah bisa beraktivitas dan mencari nafkah seperti biasanya.
Percayalah, tidak akan ada lagi masyarakat teriak soal pembagian sembako seperti masanya PSBB.
“Masyarakat Pekanbaru bukan tipikal pengemis, yang selalu teriak soal pembagian sembako yang tidak merata. Tapi mau gimana lagi, mereka dipaksa stay at home. Ayam saja kalo kita kandangi pasti kita berkewajiban memenuhi makannya setiap saat,” katanya menganalogikan secara faktual.
Terkait persoalan New normal life, Doni menekankan pentingnya leadership pemimpin. Kalau pemimpin siap masyarakat tentu akan lebih siap.
“New normal life adalah budaya, beda dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan lockdown. Sebab, kalau PSBB dan lockdown itu aksi atau program sedangkan new normal life ini budaya yang dijalankan tanpa batasan,” katanya lagi.
Pihaknya menekankan pentingnya leadership Walikota Pekanbaru untuk mensukseskan new normal ini.
“Kalau Walikotanya masih begitu-begitu saja dan leadershipnya sangat lemah, hasil new normal sudah bisa dipastikan tidak akan maksimal,” katanya menegaskan
Dicontohkannya lagi, kalau program ada batas waktu misal seperti PSBB 14 hari, sedangkan kalau new normal life ini seterusnya tidak ada batasan waktu.
Karena ini budaya yang harus dibangun.
“Budaya itu lah yang harus dibangun bersama pemimpinnya. Kalau pemimpinnya begitu-begitu saja atau malah sibuk ngurusin proyek RPJMD, kacau benar nasib warga Pekanbaru. Bisa-bisa berjatuhan korban-korban baru akibat Virus Corona,” tegasnya. (gr)