POTRET24.COM – Nasib dan kerja keras membantu Marc Marquez menjadi juara dunia MotoGP 2018 di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (21/10).
Sebelum MotoGP Jepang 2018 dihelat, Marquez punya satu syarat untuk bisa menjadi juara dunia tahun ini: Finis di posisi pertama pada MotoGP Jepang. Namun, syarat tersebut tampak sulit untuk terlaksana manakala melihat hasil balapan tahun lalu dan hasil kualifikasi tahun ini.
Andrea Dovizioso, dengan Ducati Desmosedici warna merahnya, adalah juara MotoGP Jepang tahun lalu. Dengan klaim bahwa motornya cocok dengan karakteristik sirkuit, Dovizioso yakin bisa menjadi juara seri tahun ini.
Ia pun tak asal bicara. Sementara Marquez mengakhiri kualifikasi di posisi keenam, Dovizioso berhasil menempati pole alias posisi terdepan.
Dari start pun, Dovizioso tampak superior. Kendati Marquez berhasil melesat dari posisi keenam ke posisi kedua, ia mampu menjaga jarak dengan pebalap asal Spanyol tersebut. Kalaupun ada riak, itu adalah ketika dirinya dilewati Marquez sejenak di pertengahan balapan.
Namun, Dovizioso mulai kedodoran menjelang lap-lap akhir. Jarak 0,7 detik dengan cepat terpangkas menjadi 0,2 detik. Ini berarti, Marquez mulai mendekatinya secara konstan.
Pada akhirnya, Marquez berhasil melewati Dovizioso. Lalu, yang terjadi selanjutnya adalah tragedi buat Dovizioso: Ia terjatuh ketika membuntuti Marquez memasuki tikungan. Jalan Marquez pun lancar tanpa halangan untuk menjadi juara dunia.
Sedari awal, Marquez tidak khawatir dengan posisi start-nya. Ia sudah punya strategi untuk bisa melampaui Ducati-nya Dovizioso.
“Ini bukanlah sirkuit terbaik buat saya, tapi saya sudah bekerja keras sepanjang akhir pekan ini,” ujar Marquez di Autosport.
“Saya berhasil membuntuti Andrea, lalu oke… Saya akan menggunakan strategi yang sama seperti di Thailand: Menyerang mereka di lap-lap akhir karena saya merasa, ada sesuatu pada mereka,” lanjutnya.
Marquez menjadi juara dunia dengan empat seri tersisa. Poinnya di klasemen saat ini, 296, sudah tidak mungkin dikejar oleh Dovizioso. (Lis)