Kenaikan Harga Kelapa Picu Inflasi di Kabupaten Indragiri Hilir

Forum High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau. (Foto: */win)

TEMBILAHAN – Kenaikan harga kelapa dalam beberapa bulan terakhir menjadi penyebab utama terjadinya inflasi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Menurut Bupati Inhil H. Herman, kenaikan harga kelapa yang signifikan ini berdampak pada sektor ekonomi lokal, khususnya terhadap petani kelapa.

Bupati Herman menjelaskan bahwa hanya Kabupaten Inhil yang mengalami inflasi dari empat daerah percontohan di Provinsi Riau, sementara daerah lainnya mengalami deflasi.

“Harga kelapa di Indragiri Hilir saat ini naik cukup tinggi. Ini menguntungkan petani, tetapi juga berkontribusi terhadap inflasi,” ujar Herman.

Oleh karena itu, Herman berharap Gubernur Riau Abdul Wahid dapat menyampaikan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar memberi keleluasaan dalam ekspor kelapa ke luar negeri.

“Dengan begitu, petani dapat menikmati harga yang lebih baik tanpa memicu ketidakseimbangan di pasar lokal,” pinta Bupati Herman.

Dalam forum High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau, Bupati Herman melaporkan perkembangan inflasi di Kota Tembilahan, berdasarkan data BPS Inhil. Hasilnya menunjukkan bahwa inflasi month-to-month (MtM) sebesar 0,07 persen, Inflasi year-on-year (YoY) sebesar 1,46 persen, Inflasi year-to-date (YtD) sebesar -0,38 persen, serta Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,52 persen. (*/win)