Potret Internasional

Israel Sebut Perang Vs Hamas Akan Berlangsung Lama

2
×

Israel Sebut Perang Vs Hamas Akan Berlangsung Lama

Sebarkan artikel ini
Momen sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, berusaha mencegat serangan roket Hamas beberapa waktu lalu. (Foto: Reuters/Amir Cohen)

TEL AVIV – Pemerintah Israel menyatakan bahwa perang melawan Hamas akan berlangsung lama, namun meyakini pihaknya akan menang. Hal ini disampaikan saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken sedang mengunjungi Israel untuk kedua kalinya sejak pecahnya perang Hamas-Israel.

Seperti dilansir AFP, Selasa (17/10/2023), Blinken kembali ke Israel setelah mengunjungi enam negara Arab untuk mencegah perang antara Israel dan Hamas semakin meluas. Dia menyaksikan secara langsung konflik yang semakin intensif ketika sirene serangan udara berbunyi saat dirinya bertemu kabinet keamanan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di kompleks Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv pada Senin (16/10/2023) waktu setempat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menuturkan bahwa Netanyahu, Blinken dan para ajudan mereka segera dievakuasi ke dalam bungker demi keselamatan mereka selama lima menit hingga semuanya aman.

Para wartawan, yang diantar menuruni tangga menuju ke bungker, mendengar bunyi dentuman yang berasal dari sistem pertahanan udara Iron Dome yang mencegat roket di langit Israel.

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa Israel dan seluruh dunia bisa ‘melihat dengan mata mereka sendiri’ dukungan kuat AS melalui dua kunjungan Blinken, satu kunjungan Menhan AS Lloyd Austin dan pengerahan dua kapal induk AS ke Mediterania bagian timur.

“Izinkan saya memberitahu Anda, Bapak Menteri, ini akan menjadi perang yang lama, dampaknya akan tinggi, tetapi kami akan menang untuk Israel, untuk orang-orang Yahudi, dan untuk nilai-nilai yang diyakini kedua negara,” cetus Gallant kepada Blinken setelah keduanya melakukan pembicaraan.

Blinken merespons dengan menyatakan bahwa AS ‘sangat berkomitmen terhadap hak Israel bahkan kewajibannya untuk membela diri’.

“Anda mendapat dan akan selalu mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat,” tegas Blinken seperti dilansir detikcom.

Israel sedang mempersiapkan invasi darat ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, setelah selama sepekan terakhir menggempur daerah kantong Palestina itu dengan serangan udara dan artileri. Gempuran Israel itu dimaksudkan sebagai balasan atas serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Gempuran Israel terhadap Jalur Gaza dan serangan Hamas pada 7 Oktober lalu memakan ribuan korban jiwa, yang sebagian besar adalah warga sipil.

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan bahwa sejauh ini lebih dari 2.800 orang tewas akibat gempuran Israel di Jalur Gaza. Sedangkan otoritas Israel menyebut lebih dari 1.400 orang tewas akibat serangan Hamas.

Pemerintahan Biden tidak ikut menyerukan gencatan senjata dan Blinken berupaya menggalang dukungan untuk melawan Hamas dalam turnya ke negara-negara Arab. Namun, menurut para pejabat AS, Blinken juga memahami perlunya mengatasi penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.

“Warga sipil seharusnya tidak menderita atas kekejaman Hamas,” ucap Blinken saat mengunjungi Kairo, Mesir, pada Minggu (15/10/2023) waktu setempat. (win)