Ini Keluhan Warga Rimba Bolon Siak Didepan Cabup Irving

SIAK – Tokoh Masyarakat Dusun Rimba Bolon, Kampung Pangkalan Pisang, Koto Gasib, Siak, Santoso, menyampaikan keluhan warga bahwa sejak 20 tahun lalu tidak pernah ada pembangunan jalan dan tower jaringan.

Padahal panjang jalan tersebut hanya sekitar 2 kilometer, tetapi tidak pernah dibangun meskipun setiap kali pemilihan kepala daerah, semua calon datang berkampanye. Namun, setelah terpilih, mereka tidak pernah datang sekalipun.

Jalan tersebut merupakan akses utama yang dimiliki warga Rimba Bolon, terhubung ke jalan milik perusahaan PT Kimia Tirta Utama dan kebun warga. Saat ini, kondisi jalan yang berbahan tanah kuning sangat becek dan lengket ketika musim hujan.

Sebagaimana dilansir cakaplah.com, pembangunan jalan ini sering diusulkan ke Bupati Siak, namun tidak pernah ditanggapi dengan alasan berada di sekitar Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan. Padahal di tempat lain ada juga kampung yang dikelilingi HGU perusahaan, tetapi jalannya bisa diaspal.

“Kenapa di sini tidak? Seolah tak ada perhatian pemerintah terhadap kampung kami, padahal dulu suara bupati yang terpilih banyak berasal dari sini,” kata Santoso.

Selain itu, warga juga berkali-kali meminta dibuatkan menara jaringan karena sinyal di Kampung Pangkalan Pisang sangat sulit. Hanya beberapa jaringan kartu seluler yang tersedia.

“Saking sulitnya jaringan, anak-anak sekolah dan mahasiswa yang pulang kampung terpaksa harus pergi ke ladang sawit demi mendapatkan sinyal. Kasihan kami melihatnya, tapi tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Santoso.

Hal itu diungkapkan saat Calon Bupati Siak nomor urut satu, Irving Kahar Arifin, melakukan kunjungan. Cabup Irving menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritas utamanya jika terpilih.

“Berada di sekeliling HGU perusahaan tidak jadi masalah. Jika saya terpilih sebagai bupati, saya akan atasi dan akan saya bangun. Itu hanya alasan dari pemerintah sebelumnya yang tidak mau memperhatikan Kampung Pangkalan Pisang. Padahal kampung yang dikelilingi perusahaan bisa lebih maju, sebab ada dana tanggung jawab sosial dari perusahaan,” ungkap Irving Kahar.

Selain itu, keberadaan menara Base Transceiver Station (BTS) sangat penting untuk meningkatkan kualitas komunikasi di daerah. Banyak warga yang mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan sinyal telepon dan akses internet, yang semakin penting di era digital saat ini.

“Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap desa di wilayahnya dapat menikmati layanan telekomunikasi yang memadai, mendukung pendidikan, dan membuka akses informasi bagi masyarakat,” imbuhnya. (**)