Ini Alasan Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Kabur ke Malaysia

Ini Alasan Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Kabur ke Malaysia

Potret24.com – Hingga saat ini, sudah 34 orang pengungsi Rohingya di Pekanbaru yang kabur dari tempat penampungan mereka di Jalan Cipta Sari. Mereka kabur secara bergantiam dengan cara memanjat pagar tembok tempat penampungan. Pada insiden pelarian pertama mereka, sebanyak 26 orang berhasil lolos.

Untuk pelarian kedua sebanyak 8 orang yang berhasil kabur. Sedangkan untuk pelarian ketiga, petugas berhasil menggagalkan 5 orang yang juga akan melarikan diri.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi alasan mereka tidak betah berada di Indonesia.

“Dari hasil wawancara kita dengan pengungsi Rohingya ini, mereka melihat bahwa proses Resettlement atau penempatan ke negara ketiga bagi pengungsi di Indonesia cukup lama, bisa mencapai 6 sampai 7 tahun,” ucap Zulfahmi, Ahad (5/6/2022) dikutip dari cakaplah.

Selain proses pemindahan ke negara ketiga yang memakan waktu cukup lama, pengungsi Rohingya di Pekanbaru juga merasa tidak bisa mencari nafkah selama mengungsi di Indonesia.

“Mereka melihat bahwa di Indonesia tidak bisa bekerja, jadi itu faktor yang utama sehingga pengungsi Rohingya di Pekanbaru kabur ke Malaysia,” cakapnya.

“Dari hasil wawancara pengungsi yang masih tinggal di tempat penampungan, mereka sempat melakukan video call dengan yang kabur ini dan sudah berada di Malaysia,” sambungnya.

Zufahmi juga mengaku berdasarkan hasil investigasi, mereka kabur melalui jalur-jalur tikus menuju ke Malaysia seperti Dumai dan Bengkalis.

“Saya kira ada sindikat yang memfasilitasi perjalanan mereka ke Malaysia. Dari hasil investigasi yang kita dapatkan, mereka harus menyiapkan 4 ribu hingga 6 ribu ringgit untuk bisa sampai ke Malaysia,” kata Zulfahmi, Jumat (3/6/2022).

Hal tersebut kata Zulfahmi yang dimanfaatkan oleh para sindikat perdagangan orang untuk memfasilitasi pelarian diri para pengungsi Rohingya.

“Kita berharap sindikat ini bisa ditemukan, jangan sampai masyarakat Pekanbaru yang memfasilitasi pelarian pengungsi Rohingya ini,” tutupnya.