Potret24.com, Iran- Pemerintah Iran mengambil kebijakan sementara untuk meniadakan salat Jumat berkumpul di satu ruangan.
Pemberlakuan langkah kebijakan itu menyusul ditengah menyebarnya virus corona (COVID-19) di sejumlah Provinsi di Iran dan diketahuinya adanya peningkatan penderita virus corona dalam 24 jam terakhir.
“Dalam 24 jam terakhir, kami mengkonfirmasi ada 106 kasus baru. Angka kematian mencapai 26 orang,” sebut juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur, dilansir kumparan mengutip Reuters, Jumat (28/02/2020).
Belum ada keterangan resmi pemerintah Iran masa berakhirnya peniadaan salat Jumat tersebut.
Reuters telah melaporkan penderita virus corona berada di angka 245 orang. Sedangkan angka kematian akibat virus corona mencapai 26 orang.
Dalam kasus itu, sejumlah pejabat negara tinggi pemerintah Iran dilaporkan telah tertular virus corona. Mereka adalah wakil presiden untuk perempuan dan urusan keluarga Iran, Masoumen Ebtekar dan Wakil Menteri Menteri Kesehatan Iraj Harirchi.
Untuk itu, pemerintah Iran menghimbau warga untuk tidak keluar rumah dan menetap di dalam rumah hingga virus corona dinyatakan telah steril.