Gara-gara Banjir di Dusun Kampung Baru Rohul, Siswa SD Diliburkan

PASIRPANGARAIAN – Setelah 7 tahun, banjir merendam sebagian kawasan Dusun Kampung Baru Desa Pekan Tebih di Kecamatan Kepenuhan Hulu kali ini merupakan yang tertinggi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, banjir tahun ini diperkirakan mencapai ketinggian 1-1,5 meter.

Adapun penyebab banjir tersebut adalah tingginya intensitas hujan beberapa hari belakangan yang berdampak pada tingginya permukaan Sungai Batang Lubuh.

Afrianto, warga Dusun Kampung Baru menyebut, banjir di desanya itu merendam tiga Rukun Warga, mulai dari RW 05, 06, dan 08.

“Banjir kali ini memang yang paling tinggi daripada sebelumnya. Tahun sebelumnya memang banjir, tapi tak setinggi ini,” ungkap Afrianto tulis tribunpekanbaru.com, Senin (23/10).

Dia melanjutkan, permukaan air diketahui mulai meningkat sejak pagi tadi dan terus meluap hingga menutupi sebagian permukaan jalan di Dusun Kampung Baru.

Akibat banjir tersebut, satu unit sekolah dasar di Dusun Kampung Baru, tepatnya di RW 06 tak bisa dioperasikan dan para siswanya diliburkan sampai kondisi membaik.

“Siswa SD sementara diliburkan sampai air surut dan lingkungan sekolah dibersihkan,” bebernya menginfokan.

Berdasarkan data dari BPBD Rokan Hulu, banjir disana sedikitnya merendam sekitar 61 KK dan satu fasilitas umum berupa Sekolah Dasar.

Afrianto menyebut, banjir di Dusun Kampung Baru itu akan merendam sebagian kawasan pemukiman warga dan jalan selama dua hari kedepan.

“Kalau melihat kondisi tahun sebelumnya, biasanya dua hari baru surut. Tapi entahlah kalau sekarang, karena masih sering hujan,” tambah dia.

Terpisah, Camat Kepenuhan Hulu Dahulu Harahap menyebut, banjir di Dusun Kampung Baru merupakan musibah tahunan yang kerap terjadi ketika musim penghujan seperti sekarang.

“Banjir tahunannya itu. Nanti juga surut sendiri,” kata dia saat dikonfirmasi via telepon.

Dahulu juga menjelaskan, pihaknya belum melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terendam ataupun kebutuhan masyarakat dalam kondisi banjir di wilayahnya itu.

“Kalau mendata memang belum kita lakukan karena biasanya cepat surut,” tanggapnya kemudian.

Sementara itu, BPBD Rokan Hulu sebagai leading sector yang mengurusi masalah bencana langsung menurunkan sejumlah peralatan dan personil ke lokasi banjir.

“Kita sudah mensiagakan satu unit speedboat untuk alat transportasi sementara wilayah itu terendam banjir,” sebut Kepala BPBD Rokan Hulu Zuljandri Rosa.

“Personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Rokan Hulu juga sudah turun ke lokasi banjir dan membantu warga sejak pagi,” tambah dia.

Tak hanya itu, pihak BPBD Rokan Hulu juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah setempat untuk mengambil langkah cepat evakuasi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak korban banjir.

Tokoh Masyarakat Adat Luhak Kepenuhan Ismail Datuk Podano Montoi gelar Kunio dari Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Luhak Kepenuhan mengatakan, seharusnya pemerintah daerah Rokan Hulu memberikan perhatian serius terhadap kondisi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Rokan Hulu.

“Perhatian dapat dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terdampak banjir. Baik dengan meninjau atau menanyakan dan memberikan bantuan untuk mengurangi beban masyarakat terdampak banjir,” kata Ismail.

Dia menyesalkan, peran pemerintah yang dinilai kurang dalam membuat strategi penanganan di daerah rawan banjir.

“Persoalan banjir tahunan atau tidak, seharusnya pemerintah daerah Rokan Hulu bisa memberikan konsep pembangunan yang baik supaya jangan di daerah yang sama juga terjadi banjir secara terus menerus,” ungkap dia.

“Solusi penanganannya seperti apa? Masalah banjir kan tidak selesai dengan menyebutnya banjir tahunan saja. Tapi apa solusinya supaya tidak menahun seperti sekarang,” tambah dia.

Menurut dia, pemerintah daerah Rokan Hulu perlu hadir dan memberikan perhatian serius dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah banjir tersebut.

“Jangan biarkan masyarakat larut atas penderitaan yang mereka alami,” tandasnya tegas. (p24)