Potret24.com – Enam mahasiswa Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) terancam tidak bisa mengikuti ujian semester. Hal ini lantaran keenam mahasiswa belum membayar uang perkuliahan sebagai syarat untuk mengikuti ujian semester.
Usut punya usut ternyata uang perkuliahan keenam mahasiswa ini sebelumnya disanggupi oleh sejumlah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan untuk membiayai biaya perkuliahan. Hanya saja sejauh ini komitmen pihak perusahaan membiayai perkuliahan belum dibayarkan.
Alhasil, mendapatkan informasi ini Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH langsung melakukan kroscek ke kampus ITP2I yang berada di Jalan Mahadiraja Indra, Jumat (17/6/2022). Sebelum melakukan kroscek ini ketua DPRD juga mendapatkan informasi dari beberapa orang tua mahasiswa yang menghubungi dirinya lewat sambungan telepon.
“Malam tadi, saya kan ditelpon oleh beberapa orang tua mahasiswa, menyampaikan bahwasanya ada anaknya terancam tidak bisa ikuti ujian, lantaran belum bayar uang kuliah. Padahal uang kuliah ini ditanggung oleh perusahaan lewat komitmen mereka menanggung biaya perkuliahan,” terang ketua DPRD Baharudin dikutip dari cakaplah.
Setelah di kroscek ke kampus, cakap Ketua DPRD Baharudin, terdata memang ada enam mahasiswa, sebelumnya dibiayai oleh perusahaan akan tetapi sejauh ini belum direalisasikan.
Keenam mahasiswa ini yakni Meldianto yang ditanggung oleh, Â PT Â Sari Lembah Subur, Hendri Gunawan oleh PT Sari Lembah Subur, Riski Maulana oleh PT Adei Plantation, Habib Syam Almunawar oleh PT. Serikat Putra, Vonic Anjunia PT Gandaerah Hendana dan Ivan Kurniawan PT Â Asian Agri.
Melihat kondisi ini, Ketua DPRD Pelalawan Baharudin berharap, kepada pihak perusahaan untuk membayar biaya perkuliahan sesuai dengan komitmen mereka. Selain itu ia meminta kepada pihak kampus untuk memberikan keringanan agar mahasiswa ini tetap bisa mengikuti ujian sampai komitmen perusahaan dipenuhi.