Potret24.com, Pekanbaru- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau melalui Komisi V meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) membangun rumah singgah di Pekanbaru. Rumah singgah itu untuk menampung eks pasien rumah sakit jiwa warga Kepri yang selama ini dirawat di RS Jiwa Tampan, Pekanbaru.
Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson saat Kunjungan Kerja (Kunker) ke DPRD Kepri, Kamis (2/5/2019) lalu di Tanjung Pinang. Pertemuan itu turut dihadiri menejemen RSUD Kepri dan RS Jiwa Tanjung Pinang dan Direktur RS Jiwa Tampan, Pekanbaru.
Dikatakan Aherson, permintaan itu disampaikan karena, selama ini RS Jiwa Tampan juga menampung pasien gangguan sakit jiwa warga Kepri. “Kepri kan belum punya rumah sakit jiwa. Selama ini, warga Kepri yang sakit jiwa diantar keluarganya ke RS Jiwa Tampan untuk dirawat,” kata Aherson.
Tapi sayangnya, setelah sembuh menurut Aherson keluarga tidak menjemputnya untuk dibawa pulang. Akibatnya, meski sudah sembuh masih tetap menghuni RS Jiwa Tampan.
Kondisi ini menurut Aherson menjadi beban Pemprov Riau. Pemprov Riau harus tetap mengeluarkan anggaran untuk biaya hidup pasien sakit jiwa yang sudah sembuh.
“Artinya, itu kan membebani APBD Riau. Padahl untuk warga Kepri bukan tanggungjawab kita,” ungkap politi Demokrat asal Kuansing ini.
Jumlahnya pun, menurut Aherson cukup banyak. Yakni mencapai 80 orang.
“Kalau ada rumah singgah kan mereka bisa ditempatkan di situ. Biaya hidup menjadi tanggungjawab Pemprov Kepri. Dengan demikian beban Pemprov Riau berkurang,” tegas Aherson.
Dikatakan Aherson, usulan sekaligus permintaan pihaknya itu disambut baik oleh DPRD Kepri dan Pemprov Kepri. “Permintaan kita itu direspon positif oleh Pemprov Kepri dan DPRD Kepri. Mereka akan mencoba mengusulkan anggaran untuk pembangunan rumah singgah khusus untuk eks pasien RS Jiwa Tampan yang sudah sembuh warga Kepri. Bahkan mereka berjanji akan melakukan Kunker balasan ke Riau,” tuturnya.
Kunker turut didampingi anggota Komisi V lainnya dan Dirut RS Jiwa Tampan Pekanbaru. Selain membicarakan soal rumah singgah, Kunker itu juga berbagi informasi tentang pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Terutama tentang RSUD yang sudah menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). (advertorial)