1 Juni 2025

Ilustrasi: Prancis meningkatkan level kewaspadaan anti-teror sejak penikaman maut melanda sekolah setempat pada bulan ini. (Foto: REUTERS/GONZALO FUENTES)

image_pdfPDFimage_printPrint

PARIS – Kepolisian Paris, ibu kota Prancis melepas tembakan ke arah seorang wanita yang diduga melontarkan ancaman di dalam kereta api. Insiden ini terjadi saat Prancis meningkatkan kewaspadaan anti-teror sejak penikaman maut melanda sekolah setempat.

Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Selasa (31/10/2023), Kepolisian Paris mengatakan para personelnya melepas tembakan setelah wanita itu tidak merespons peringatan yang mereka berikan dalam insiden pada Selasa (31/10/2023) waktu setempat.

Para personel kepolisian dikerahkan ke lokasi setelah sejumlah penumpang kereta itu menghubungi layanan darurat dan melaporkan bahwa seorang wanita, yang disebut mengenakan hijab, melontarkan ancaman-ancaman.

Tidak disebutkan lebih lanjut soal ancaman seperti apa yang dilontarkan wanita itu.

Kepolisian Paris mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi langsung soal kondisi wanita itu usai ditembak polisi. Tidak diketahui secara jelas apakah wanita itu mengalami luka-luka atau kehilangan nyawanya.

Imbas dari insiden ini, menurut kepolisian setempat, stasiun kereta metro dan stasiun kereta rute pinggiran kota yang melayani area perpustakaan nasional Francois Mitterrand, Paris bagian timur, telah dievakuasi.

Seperti dilansir detikcom, insiden di dalam kereta ini terjadi setelah penikaman maut mengejutkan publik Prancis pada 13 Oktober lalu, dengan seorang guru ditikam hingga tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka di sebuah sekolah di kota Arras. Guru yang tewas diidentifikasi sebagai Dominique Bernard yang mengajar bahasa Prancis.

Pelaku penikaman itu diketahui berada di bawah pengawasan kepolisian karena dicurigai mengalami radikalisasi Islam.

Para penyelidik anti-teror Prancis juga menyebut pelaku telah menyatakan kesetiaan terhadap kelompok radikal Islamic State (ISIS) sebelum penikaman terjadi. (win)

Related News