Home » Home » Potret Politik » Defisit APBD Riau 2025, Ini Pendapat Direktur Program Pascasarjana UIR

Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Riau, Prof. Dr. H. Detri Karya, S.E., M.A saat diwawancara. (foto/fin)

PEKANBARU – Untuk mengantisipasi masalah defisit APBD Riau saat ini, tergantung pada langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah. Jika dilihat dari sisi pendapatan normal, kemungkinan tidak akan bertambah, justru berkurang. Oleh karena itu Pemprov Riau harus menciptakan agar uang mengendap lama di Riau.

Hal itu disampaikan Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Riau, Prof. Dr. H. Detri Karya, S.E., M.A, saat diminai pendapatnya terkait defisit anggaran ditengah-tengah rapat pembahasan banjir dengan DPRD Riau,Senin (5/5/2025).

“Pertama adalah pusat-pusat perusahaan itu ditarik lagi ke Riau. Kemudian mobil yang beroperasi terutama untuk usaha harus tukar plat menjadi nomor Riau karena itu PAD,” ujarnya.

Yang ketiga kata Detri, bagaimana supaya Riau memanfaatkan potensinya. Misalnya, setiap liburan itu hijrahnya ke Sumbar dan Sumut.

“Potensi Riau itu ada, kenapa ndak diambil sebagian walaupun mungkin kecil. Tapi paling tidak ketika ada permasalahan di tempat lain, kita bisa mengatasi sendiri, sehingga perputaran uang yang ada di Riau ini bisa dijaga,” ucap Detri.

Selain itu kata Detri produk hilir pengolahan sawit. Jangan PT Wilmar malah menyetor pajak ke Singapura. Disamping itu usaha-usaha Gubernur Riau dalam peningkatan pendapatan darai sawit dan peningkatan pendapatan yang bersumber dari DAK. (fin)