Potret24.com, Indragiri Hilir- Penderita kekurangan gizi kronis (stunting) bagi anak dan balita yang sudah teridentifikasi di Kabupaten Indragiri Hilir telah mencapai angka 1.985 orang.
Jumlah ini tentunya menempatkan Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini terbanyak ke 4 pengindap Stunting di Riau.
“Inhil masuk peringkat 4 terbanyak di Riau. Namun, persentase jumlah tersebut masih berada di bawah 14 persen sebagaimana standar nasional. Di Riau, Inhil juga tidak menjadi locus pengentasan stunting,” ungkap Rahmi Indrasuri, Sekretaris Dinas Kesehatan dalam konferensi pers di Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, Kamis (13/02/2020).
Terkait hal itu, Bupati Indragiri Hilir HM Wardan memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir akan mengagendakan pelaksanaan program Gerakan SATU HATI. Tujuannya adalah dalam rangka pengentasan kasus stunting atau masalah gizi kronis di seluruh kawasan Kabupaten Inhil.
“Program Gerakan Satu Hati nantinya akan dilaksanakan di 3 locus yakni di Kelurahan Kempas Jaya, Kota Baru dan Guntung. 3 locus itu, masing-masing akan dihadiri Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Dan nanti, akan ada video conference yang menghubungkan 3 lokasi kegiatan tersebut,” ujar Bupati Indragiri Hilir HM Wardan melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Indragiri Hilir, Rahmi.
Lebih lanjut, Rahmi menuturkan, Gerakan Satu Hati ini akan dibagi ke dalam sejumlah kegiatan, yaitu Penimbangan Serentak, Sapta Desa (Sarapan Tambahan Anak di Desa), Pemberian Vitamin A, Imunisasi Lengkap, Pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui serta KB (Keluarga Berencana).
“Pelaksanaan Gerakan Satu Hati juga menggandeng beberapa instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Inhil, termasuk TP PKK Kabupaten Inhil sebagai mitra,” pungkas Rahmi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, dikatakan Rahmi, menargetkan 80 persen anak/balita dari total keseluruhan anak/balita pengidap stunting dapat mengikuti program Gerakan Satu Hati.
“Kalau target tidak tercapai kami akan sweeping ke rumah-rumah anak maupun balita penderita stunting. Sebenarnya, untuk mengatasi stunting kami dari Dinas Kesehatan juga secara rutin mengadakan di Puskesmas dan Posyandu. Namun, dalam program Gerakan Satu Hati ini pelaksanaannya serentak,” jelas Rahmi.
Terakhir, Rahmi mengimbau, agar seluruh orang tua, khususnya yang memiliki anak atau balita pengidap stunting dapat membawa anak atau balitanya ke Puskesmas maupun Posyandu terdekat guna pemeriksaan dalam program Gerakan Satu Hati pada 20 Februari 2020. (adv)