Babak Baru Pertarungan Bupati dan Kajari Kuansing Dimulai, Ditunggu Respon Kajari, Hadiman

Potret24.com, Pekanbaru – Bupati Kuansing, Andi Putra menabuh genderang perang pertarungannya dengan Kajari Kuansing, Hadiman, Jumat (17/06/2021) kemarin.

Secara tiba-tiba Bupati Kuansing melaporkan dugaan pemerasan yang dialaminya kepada Kejati Riau. Pelakunya tak lain dan tak bukan seperti yang disampaikan Bupati Kuansing Andi Putra adalah Kajari Kuansing, Hadiman.

Laporan Andi Putra tersebut merupakan babak baru pertarungan kepentingan antara Bupati Kuansing dengan Kajari Kuansing.

“Pertarungan menarik di pertengahan tahun 2021. Sangat menarik dan sama-sama kita tunggu siapa yang bakal keluar sebagai pemenangnya. Apakah Hadiman yang bakal terjungkal atau malah Bupati Kuansing yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tokoh di Kabupaten Kuansing ini sama-sama keras hati,” ujar Syamsuddin, tokoh masyarakat Cerenti kepada potret24.com.

Dirinya menilai sosok Andi Putra sebagai Bupati Kuansing terpilih merupakan sosok yang keras dan tegas.

“Dia tak bisa ditekan apalagi diperas seperti dugaan selama ini. Saya kenal betul karakter belau. Anak muda dengan karakter jujur, tegas dan tak mudah ditekan. Sangat salah Hadiman kalau dia berani menekan Andi Putra. Apalagi melakukan pemerasan seperti yang disampaikan,” katanya menambahkan.

Sementara di lain pihak Hadiman juga dikenal sosol yang tegas dan tidak mau ditekan.

“Beliau pakai kacamata kuda. Selalu memandang ke depan dan tidak punya gigi mundur. Dan selama ini di Kuansing Hadiman dinilai banyak orang tak ada kata mundur. Setiap kasus korupsi di Kuansing yang mulai dilakukan penyelidikan harus tuntas dengan sejumlah tersangka,” ujar warga Inuman, Syafri Husein kepada potret24.com.

Hadiman saat menerima penghargaan dari Kejati Riau

Banyak kasus korupsi di Kabupaten Kuansing yang bisa diselesaikan Hadiman. “Sebagian dalam proses pemeriksaan dan sisanya dalam masa sidang,” katanya lagi.

Dirinya menilai pertarungan Bupati Kuansing Andi Putra dengan Kajari Hadiman akan berakhir dengan tidak mengenakkan.

“Bisa saja Hadiman kemudian dipindahkan atau Andi Putra ditetapkan sebagai tersangka. Banyak asumsi yang berkembang di lapangan terkait akhir pertarungan kedua tokoh di Kabupaten Kuansing tersebut.

Syafri berharap Hadiman jangan pernah takut dengan pelaporan tersebut. “Tetap fokus melakukan penyelidikan dan penyidikan. Ingat seorang tokoh itu semakin besar biasanya setelah keriuhan yang terjadi. Bukan lahir dari air yang tenang,” tegasnya lagi.

Sangat menarik menunggu apa ujungnya dari pelaporan Andi Putra di Kejati tersebut.

“Kita tunggu saja, apakah Kejati serius menanggapi laporan tersebut atau akan ada tim nantinya yang akan menengahi kedua belah pihak,” ujar Syafri berharap. (gr)