Alasan Pelatih Biliar Cabut Laporan Edy Rahmayadi: Ingin Fokus Ibadah

Alasan Pelatih Biliar Cabut Laporan Edy Rahmayadi: Ingin Fokus Ibadah

Potret24.com Khairuddin Aritonang alias Choki pelatih biliar yang dijewer Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi resmi mencabut laporan pengaduannya di Polda Sumut. Pencabutan laporan itu dilakukan secara pribadi tanpa sepengetahuan pihak kuasa hukum dari Choki

“Kami pun kaget. Kami tau setelah beliau cabut laporan,” kata Teguh Syuhada Lubis kuasa hukum dari Choki, Kamis (17/3).

Menurut Teguh, Choki memang pernah menyampaikan kepada kuasa hukum untuk menyelesaikan masalah itu. Namun saat laporan pengaduan itu dicabut, Choki sama sekali tidak memberitahukannya ke tim kuasa hukum

“Secara prinsip dia pernah cerita dia mau selesaikan malah ini dengan cara cabut laporan. Tapi ternyata itu di luar pengetahuan kami juga dia cabut laporan,” pungkasnya.

Teguh mengatakan alasan Choki mencabut laporan pengaduan itu karena ingin fokus beribadah. Selain itu, Choki juga pernah menyampaikan kepadanya ingin berangkat ke Bangladesh.

“Alasannya dia mau fokus ibadah. Dia mau berangkat ke Bangladesh atau ke mana itu. Kalau kasusnya terakhir di Polda itu sampai klarifikasi saksi,” ungkapnya

Teguh juga tidak mengetahui apakah pihak Gubernur Sumut ada menyampaikan permohonan maaf ke Choki terkait masalah itu.

“Kalau itu saya tidak tahu,” pungkasnya.

Khoiruddin Aritonang dijewer dan diusir Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX di Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12) siang.

Dalam video yang beredar, Edy sedang memberikan kata sambutan di acara tersebut. Lalu Edy memanggil Choki pelatih biliar PON di Papua karena tak tepuk tangan. Edy memanggilnya naik ke atas panggung. Edy menanyakan identitas, asal hingga posisinya di dalam kontingen. Choki kemudian menjawab dirinya adalah pelatih.

“Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu.

Terdengar tawa di antara hadirin. Namun sesaat kemudian suasana terdengar tegang. Kemudian Edy Rahmayadi meminta agar pelatih itu tak berada di dalam ruangan. Bahkan Edy juga menyebutnya sontoloyo.

“Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah di sini,” ucap Edy dalam rekaman video tersebut.

Choki merasa dipermalukan dan melaporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut dengan Laporan Polisi Nomor : LP / B / 03 / I / 2022 / SPKT Polda Sumatera Utara tanggal 3 Januari 2022 tentang dugaan tindak pidana penghinaan dan atau pencemaran nama baik sebagai dimaksud Pasal 310 subs Pasal 315 KUHP. (cnn)