Potret24,com.- Pemerintah China mengimbau warganya menyetok bahan pangan hingga memicu fenomena panic buying. Meski China biasa memeriksa kesiapan menjelang musim dingin, sejumlah rumor beredar mengenai alasan pemerintah sebenarnya kali ini.
Berbagai rumor mulai berembus karena warga merasa bingung. China memang biasanya meminta pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan bahan pangan menjelang musim dingin.
Namun kali ini, China memerintahkan warga untuk menyetok bahan pangan. Beberapa warganet menganggap imbauan ini sebagai “peringatan” akan sesuatu.
“[Pemerintah] bahkan tidak menyuruh kami untuk menyetok bahan pangan saat pandemi Covid-19 terjadi pada 2020,” tulis salah satu pengguna Weibo menyampaikan kecurigaannya, seperti dikutip CNN.
Sejumlah spekulasi yang beredar menyebut peringatan ini berkaitan dengan peningkatan tensi antara China dan Taiwan. Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, tapi belakangan Taipei terus berkeras ingin merdeka.
Belakangan, ketegangan meningkat, terutama setelah China mengirimkan ratusan pesawat ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan (ADIZ).
Walaupun tidak ada bukti bahwa China tengah mempersiapkan perang, kemunculan kepanikan di jagat maya mengindikasikan ketegangan antara kedua belah pihak.
“Ini (kepanikan masyarakat) memperlihatkan ketegangan geopolitik yang terjadi antara China dan negara-negara tetangganya,” kata asisten profesor di Chinese University of Hong Kong, Willy Lam.
Selain itu, Lam juga menyinggung beberapa kemungkinan alasan lain China meminta warga menyetok bahan pangan. Menurutnya, masyarakat juga panik karena krisis energi di China beberapa waktu belakangan.
Akibat krisis itu, beberapa pabrik harus menghentikan produksi mereka. Sebagian rumah di Beijing juga mengalami mati listrik.
“Ini menggambarkan kecemasan di masyarakat terkait peningkatan (harga) makanan dan ketidakpercayaan mereka pada pemerintah,” ucap Lam.
Pemerintah China sendiri tengah berusaha meyakinkan masyarakatnya. Pejabat Kementerian Perdagangan, Zhu Xiaoliang, mengatakan bahwa masih ada banyak stok pangan bagi masyarakat.
Selain itu, beredar pula rumor bahwa perintah menyetok makanan ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19 yang sangat ketat.
Pemerintah China berkomitmen menerapkan strategi nol-Covid untuk menangani pandemi. Satu kasus Covid-19 saja ditemukan, negara itu langsung bertindak, mengunci seluruh wilayah dan langsung melakukan tes masal atau karantina.
Pejabat di Biro Perdagangan Kota Beijing, Wang Hongcun, mengakui bahwa pengetatan tindak pencegahan infeksi ini memengaruhi kenaikan harga pangan. Pasalnya, lockdown dapat membuat ongkos transportasi pangan menjadi lebih mahal. (cnn)