26 April 2024

POTRET24.COM, PEKANBARU – Rektor Universitas Islam Riau (UIR) Prof. Dr H Syafrinaldi SH MCL menugaskan Badan Hukum dan Etika UIR bersama Prodi Teknologi Informatika untuk mempelajari dugaan ‘ujaran kebencian’ dan penghinaan yang dilakukan Eka Octaviyani melalui akun facebook terkait aksi demo mahasiswa perguruan tinggi Islam itu beberapa hari lalu.

Dalam penjelasannya yang dirilis ke berbagai media massa, Kamis (13/9/2018) petang ini, Rektor Syafrinaldi mengatakan, pihaknya segera menugaskan bidang hukum dan TI UIR untuk mempelajari akun facebook atas nama Eka Octaviyani yang cuitannya mengundang kehebohan di kalangan Alumni Universitas Islam Riau maupun dosen serta para mahasiswa.

“Pertama, Rektor Universitas Islam Riau akan segera menugaskan Badan Hukum dan Etika UIR bersama dengan Prodi Teknologi Informatika untuk mempelajari kedudukan akun atas nama Eka Octavyani, dan akun-akun lain di media sosial yang menyebarkan ujaran kebencian dan melakukan penghinaan terhadap Universitas Islam Riau pasca berlangsungnya demonstrasi mahasiswa UIR,” ujar Syafrinaldi.

Kedua, Rektor Universitas Islam Riau juga akan menugaskan Fakultas Hukum UIR untuk menelaah dan menganalisis materi dari status atas nama Eka Octaviyani, apakah memenuhi unsur-unsur delik pidana seperti dimaksudkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan UU ITE.

“Juga memonitor serta melakukan pengawasan terhadap akun-akun lain di media sosial ya g sifatnya memcemarkan nama baik Universitas Islam Riau,” kata Syafrinaldi.

Ketiga, penugasan Prodi TI dan Fakultas Hukum dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh Pimpinan UIR dalam pemulihan nama baik lembaga, serta menempatkan hukum sebagai pilihan terbaik dalam menindak lanjuti respon negatif oknum-oknum tertentu terhadap UIR.

Keempat, Rektor UIR menyampaikan ucapan terima kasih kepada alumni, dosen, mahasiswa serta masyarakat yang bersimpati kepada Universitas Islam Riau dalam merespon akun-akun media sosial.

Dalam kesempatan itu, Rektor sekaligus menghimbau Civitas Akademika UIR agar tidak emosional, atau tidak terpancing dengan status-status akun media sosial yang dipublikasikan pihak-pihak tertentu di tahun politik ini.

“Mari selalu kita kedepankan sikap santun dalam berbahasa, bijak dalam berkata sebagaimana diamanahkan oleh para pendiri UIR. Di tahun politik ini semua potensi dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dalam memecah belah persatuan kita di Universitas Islam Riau sebagai universitas unggul dan terkemuka,” kata Rektor mengingatkan.

Dugaan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap UIR muncul di sejumlah media sosial siang ini setelah pemilik akun facebook bernama Eka Octaviyani mengeluarkan cuitanya. “Gak usah panik, macam gak tau kualitas uir, cuma mahasiswa recehan kok. Kumpulan orang2 lulus di universitas incaran biasa kebuangnya disini, org yg nilainya minus tapi ngotot kuliah biasanya ngumpul disini, anggap aja seperti kentut, yg aromanya jg bakal ilang bentar lagi. Aku kira dari universitas ternama yg demo, begitu tau itu uir ngakak sendiri..” tulis Eka Ocaviyana.

Kemudian komen Eka itu direspon sejumlah rekan Fbnya, salah satu di antaranya pemilik akun bernama Jojo Ana. “Kk seniooor…to the point banget. Aku juga dulu hampir lulus di ipb,” tulisnya.

Capture perbincangan di akun facebook Eka Ocaviyaia itu kemudian menyebar kemana-mana, baik di facebook maupun grup-grup whatsApp (WAG) dan menimbulkan pro-kontra. Namun akun tersebut menurut penelusuran, sudah tidak ditemukan lagi begitu di searching beberapa saat yang lalu. (Lis)

Print Friendly, PDF & Email

Related News