Potret24.com, Pekanbaru – Rangkap jabatan di jajaran pejabat Pemko Pekanbaru masih ditemui hingga saat ini. Salah satunya Sekdako Pekanbaru Muhammad Jamil yang hingga kini masih menjabat Kepala DPMPTSP Kota Pekanbaru.
“Apa susahnya mencari Kepala DPMPTSP Pekanbaru saat ini. Saya rasa masih banyak pejabat Pemko Pekanbaru yang mampu dan kompeten. Kalau terlalu lama rangkap jabatan, dicurigai ada apa-apanya,” ujar warga Jalan Achmad Yani, Nasri Hasan kepada potret24.com, Sabtu (10/04/2021).
Pihaknya meminta Walikota Pekanbaru menjelaskan kepada publik kenapa hingga saat ini Muhammad Jamil masih merangkap jabatan selaku Kepala DPMPTSP.
“Intinya harus dijelaskan secara detail. Apa alasan Walikota Pekanbaru masih memberi rangkap jabatan kepada Muhammad Jamil. Apa tugas dan kewenangan beliau selaku Sekdako Pekanbaru masih kurang. Atau ada alasan lain yang tidak bisa dijelaskan secara akal sehat,” tegasnya lagi.
Nasri sendiri percaya, DPMPTSP merupakan pintu masuk dana yang cukup besar.
“Memang DPMPTSP merupakan Dinas yang bergelimang dengan uang. Tapi rasanya tak mungkin tidak ada lagi pejabat di Pemko Pekanbaru yang mampu duduk sebagai Kepala DPMPTSP. Apa berat betul kerja di DPMPTSP tersebut sehingga Muhammad Jamil tak bisa tergantikan,” tambahnya lagi.
Rangkap jabatan Muhammad Jamil tambah Nasri akan menimbulkan kecemburuan sosial di mata jajaran Pemko Pekanbaru.
Karena dirinya pernah mendengar celetukan miring terhadap keberadaan Muhammad Jamil di DPMPTSP.
“Apa hebatnya Muhammad Jamil sehingga tak bisa tergantikan di DPMPTSP,” katanya mencoba berasumsi.
Dirinya berharap Walikota segera mengganti Kepala DPMPTSP dengan pejabat baru yang notabene punya kemampuan sama dengan Muhammad Jamil.
“Banyak sekali pejabat di Pekanbaru ini yang kompeten dan memiliki kemampuan jauh di atas Muhammad Jamil. Tinggal kepercayaan Walikota Pekanbaru untuk menunjuknya. Atau Walikota Pekanbaru tidak memiliki kepercayaan lagi kepada bawahannya. Kalau begitu sudah repot ini,” tegasnya.
Keinginan Nasri untuk meminta Walikota Pekanbaru segera mengganti Muhammad Jamil semata-mata dikarenakan ingin DPMPTSP bisa kembali maksimal meningkatkan kinerjanya.
“Kalau kinerja DPMPTSP bagus khan yang beruntung Pemko juga. Uang masuk banyak dan melimpah. Mau buat apapun di Pekanbaru bisa,” katanya menambahkan.
Sementara itu pengamat kebijakan publik Kota Pekanbaru, Noto Hasmono menilai rangkap jabatan itu apapun alasannya tetap tidak bagus.
“Satu individu kita paksakan bekerja untuk dua hal yang sama-sama penting. Konsekuensinya tetap saja salah satu pasti dikorbankan. Dan masyarakat tak ingin DPMPTSP yang dikorbankan. Karena dari sanalah pintu masuk keuangan Pemko Pekanbaru,” tegasnya lagi.
Noto sendiri menilai sejak Muhammad Jamil dilantik sebagai Sekda Kota Pekanbaru kinerja DPMPTSP biasa-biasa saja.
“Tidak ada sesuatu gebrakan hebat yang dilakukan DPMPTSP. Semestinya di masa pandemi Corona ini DPMPTSP harus lebih menggiatkan pemasukan untuk menopang defisit anggaran di Pemko Pekanbaru. Intinya harus mampu membuat kebijakan lain untuk mengejar pemasukan,” katanya menambahkan. (gr)