Potret24.com, – Delegasi resmi Parlemen Eropa pertama kalinya berkunjung ke Taiwan. Eropa menyatakan dukungannya untuk Taiwan yang sedang menghadapi tekanan dari China.
Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan negara-negara Eropa selain Vatikan. Dalam kunjungan tersebut, Taiwan menyatakan ingin memperdalam hubungan dengan anggota Uni Eropa.
Kunjungan dilakukan saat China sedang meningkatkan tekanan militer ke Taiwan. Beberapa kali pesawat tempur China terbang ke dekat Taiwan.
“Kami datang ke sini dengan pesan yang sangat sederhana dan sangat jelas: Anda tidak sendirian. Eropa mendukung Anda,” ujar Raphael Glucksmann, anggota Parlemen Eropa Prancis kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Pertemuan itu disiarkan langsung di Facebook.
“Kunjungan kami harus dianggap sebagai langkah pertama yang penting,” kata Glucksmann, yang memimpin delegasi.
“Kita selanjutkan membutuhkan agenda pertemuan tingkat tinggi yang sangat konkrit dan langkah-langkah membangun kemitraan UE-Taiwan yang jauh lebih kuat.”
Kunjungan yang berlangsung selama tiga hari itu diselenggarakan oleh komite Parlemen Eropa. Dibahas pula tentang ancaman disinformasi dan serangan dunia maya.
Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen berharap kerja sama dengan Eropa bisa melawan disinformasi. “Kami percaya Taiwan dan Uni Eropa dapat memperkuat kemitraan di semua domain,” ,” ujarnya di Kantor Kepresidenan.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu melakukan perjalanan ke Eropa bulan lalu. Perjalanan tersebut membuat marah Beijing. China memperingatkan agar Eropa tak merusak hubungan dengan China, karena menerima delegasi Taiwan.
China sudah bereaksi keras terhadap kunjungan Parlemen Eropa ke Taiwan. Menurut Kementerian Luar Negeri China, Eropa semestinya tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada Taiwan yang disebut kelompok separatis.
Pihak Eropa harus memperbaiki kesalahannya, ujar juru bicara kementerian Wang Wenbin pada konferensi pers, Kamis, 4 November 2021. (tempo)