Pekanbaru

Sorong Kembali Memanas, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

2
×

Sorong Kembali Memanas, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Sebarkan artikel ini

Saat itu, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau akan menyampaikan orasi. Namun, massa tiba-tiba bubar meninggalkan halaman kantor Wali Kota Sorong.

Namun, tiba-tiba tanpa alasan jelas, ada sebagian massa yang melempari ke arah kantor wali kota. “Polisi, pasukan brimob, langsung mengamankan wali kota untuk dievakuasi,” ujar Jersy.

Selain itu, untuk membubarkan massa, polisi terpantau sempat melontarkan gas air mata. Itu, terpantau terjadi sekitar pukul 14.30 WIT.

Sebagian dari massa tersebut kemudian ada yang berpencar ke lokasi masing-masing, termasuk di kawasan Aspen yang menjadi titik kumpul sebelum ke kantor Wali Kota pada pagi tadi.

“Polisi masih terus mengurai massa, sementara di beberapa lokasi, di jalan-jalan kampung, warga memblokade mencegah keributan masuk ke wilayah rumah mereka,” kata Jersy.

Kapolres Sorong AKBP Mario Christy P Siregar mengatakan massa sempat melempari Wali Kota dengan botol dan batu saat memberikan arahan. “Kita langsung evakuasi,” katanya.

Polisi, kata Mario, kemudian menghalau massa dengan gas air mata.

“Kita menyekat supaya mereka tidak ke mana-mana itu saja kita sudah imbau mereka untuk bisa membubarkan diri,” katanya.

Sebelumnya, aksi massa menyikapi apa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang kembali terjadi lagi di Sorong pada pagi tadi.

Seperti dilansir Antara, massa melakukan blokade dan membakar ban di sejumlah titik di antaranya Jalan Kawasan Jupiter, Sorpus, Aspen, dan depan toko Thio.

Sementara itu, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau yang memberikan keterangan terpisah, meminta warga setempat menahan diri dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji merusak fasilitas umum. Ia mengharapkan masyarakat tidak terprovokasi dengan isu-isu yang akan mengakibatkan kekacauan berlanjut.

Kemarin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Parawansa telah menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka atas hal yang terjadi pada asrama mahasiswa Papua di Surabaya. (Lis)