Potret24.com, Singapura – Total kasus virus Corona (COVID-19) di Singapura semakin bertambah dan telah melampaui 13 ribu kasus. Saat ini, Singapura tercatat sebagai negara dengan total kasus terbanyak di Asia, setelah dua negara paling padat penduduk di dunia, China dan India.

Seperti dilansir Bloomberg dan The Star, Senin (27/4/2020), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan 931 kasus baru sepanjang Minggu (26/4) waktu setempat. Total kasus virus Corona di negara ini mencapai 13.624 kasus.

Jumlah itu mengalahkan Jepang dan menjadikan Singapura sebagai negara ketiga dengan total kasus terbanyak di kawasan Asia, setelah China (83.912 kasus) dan India (27.890 kasus).

Mayoritas kasus virus Corona di Singapura muncul di kalangan pekerja migran yang saling tinggal berdekatan di asrama-asrama khusus pekerja asing. Hal ini memicu kemunduran dalam kesuksesan awal dari Singapura dalam mengendalikan pandemi virus Corona di wilayahnya.

MOH dalam pernyataannya menyebut hanya 15 kasus baru yang berasal dari kalangan warga negaranya dan permanent resident di wilayahnya.

Pekan lalu, Singapura yang berpenduduk 5,7 juta jiwa ini memperpanjang lockdown atau yang disebut circuit breaker (CB) di wilayahnya hingga 1 Juni mendatang. Selama CB diberlakukan, seluruh sekolah dan pusat bisnis non-esensial ditutup sementara. Para pekerja migran pun diisolasi di asrama-asrama mereka.

Sejauh ini, seperti dilansir Channel News Asia, sudah 1.060 pasien virus Corona yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit atau fasilitas isolasi di Singapura. Sekitar 1.311 pasien lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit, dengan sebagian besar dalam kondisi stabil. Sedikitnya 22 pasien virus Corona dilaporkan dalam kondisi kritis di Unit Perawatan Intensif.

Sementara itu, sebanyak 11.241 kasus ada dalam isolasi dan dirawat di fasilitas-fasilitas masyarakat setempat. Kasus-kasus ini rata-rata menunjukkan gejala ringan atau secara klinis sehat namun positif virus Corona.

Jumlah korban meninggal akibat virus Corona di Singapura tercatat sebagai salah satu yang terendah di dunia, yakni total mencapai 12 orang. (gr)

Print Friendly, PDF & Email