9 Desember 2024

Intelijen Rusia mengklaim tiga negara di balik tragedi penembakan massal di Moskow. (Foto: REUTERS/Yulia Morozova)

MOSKOW – Rusia mengklaim Ukraina dan sekutunya merupakan dalang dibalik penembakan di Moskow pada Jumat (22/3/2024).
Kepala Federal Security Service (FSB) Rusia mengatakan Ukraina, Inggris dan AS berada di balik serangan teroris yang menewaskan 139 orang di Moskow.

Pada Selasa lalu, Kepala FSB Alexander Bortnikov mengatakan pada jurnalis pro-Kremlin Pavel Zarubin bahwa serangan itu bermanfaat bagi badan intelijen Barat dan Ukraina. Dia menyebut mereka ingin Rusia kacau.

Hanya saja, dilaporkan CNBC, Bortnikov tidak memberikan bukti pendukung atas klaimnya.

Di sisi lain, Ukraina membantah keterlibatannya. Kemudian Gedung Putih berkata klaim Rusia adalah “propaganda Kremlin”. Namun baik Inggris, AS dan Ukraina belum berkomentar atas klaim terbaru Bortnikov.

Sementara itu, kelompok militan ISIS mengaku bahwa mereka ada di balik serangan tersebut.

Sebelumnya pada Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa serangan teroris mematikan di Moskow dilakukan oleh “kelompok Islam radikal”. Dia bersikeras bahwa serangan berkaitan dengan Ukraina.

Meski demikian, Putin tidak memberikan bukti apa pun.

Seperti dilansir cnnindonesia, penembakan massal terjadi pada Jumat (22/3/2024). Sejumlah orang bersenjata menyerang Crocus City Hall jelang sebuah konser rock.

Mereka menembakkan senjata otomatis dari jarak dekat. Pengunjung pun berhamburan. Seorang saksi, Natalya, mengaku mendengar suara tembakan dari belakangnya saat sedang mengantre masuk.

Dia berhasil melarikan diri ke stasiun metro terdekat. “Semua orang berteriak, semua orang berlarian,” kata Natalya seperti dilaporkan Reuters.

Selain korban tewas sebanyak 139 orang, banyak pengunjung mengalami luka berat. (win)

Related News