PHK Massal, DPRD Riau Desak Gubri-Wagubri Cari Solusi

PHK Massal, DPRD Riau Desak Gubri-Wagubri Cari Solusi

PEKANBARU – Anggota DPRD Provinsi Riau, Ayat Cahyadi, menyatakan, kekhawatirannya atas melonjaknya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Riau yang meningkat hingga 10 kali lipat pada Februari 2025.

Politisi asal fraksi PKS itu mendesak Gubernur Riau (Gubri) dan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi masalah tersebut.

“Saya kaget membaca berita ini. PHK massal yang melonjak sampai 10 kali lipat di Februari 2025 harus menjadi perhatian serius pemimpin daerah,” ujarnya kutip liputanoke.com, Selasa (8/4/2025).

Ia menekankan, visi-misi pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran harus segera dibuktikan dengan solusi nyata. Salah satu langkah yang disarankan adalah optimalisasi pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian rakyat.

“Pemerintah harus memaksimalkan dukungan bagi UMKM, baik melalui pelatihan, akses permodalan, maupun pemasaran. Selain itu, kemudahan investasi juga perlu dipercepat agar investor tertarik menanamkan modal di Riau, sehingga lapangan kerja baru dapat tercipta,” jelasnya.

Ayat juga menyoroti pentingnya percepatan operasional kawasan industri di Riau, seperti Kawasan Industri Tenayan, Kawasan Industri Buton, dan Kawasan Industri Dumai, sebagai solusi jangka panjang.

“Kawasan industri harus segera beroperasi penuh agar dapat menyerap tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian. Kita tidak bisa hanya bergantung pada sektor tradisional industri harus dilakukan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pemerintah untuk melakukan mitigasi terhadap dampak perkembangan ekonomi global yang dapat mempengaruhi stabilitas ketenagakerjaan di Riau.

Seperti diketahui, kabar PHK massal di perusahaan kelapa PT Sambu Group, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, mendapat perhatian serius dari Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Sebagai putra daerah Inhil, Wahid mengaku terkejut dan sangat prihatin dengan kondisi tersebut.

Ia menyebutkan bahwa saat ini produksi kelapa rakyat di Inhil mengalami penurunan drastis.

“Saya sudah dengar soal PHK di PT Sambu itu. Tahun ini penurunan produksinya sangat signifikan, bahkan bisa dibilang paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Ini salah satu penyebab utama gelombang PHK tersebut,” ujar Wahid, Selasa (8/4/2025). (**)