Pemprov Riau Ajukan Bantuan untuk Antisipasi Karhutla

Ilustrasi. (Fotomediacenterriau.go.id)

PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau bergerak cepat dengan mengajukan usulan permintaan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2025. Permintaan ini mencakup helikopter untuk water bombing dan patroli udara, serta dukungan untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Pemprov Riau mengajukan permintaan sebanyak delapan unit helikopter, terdiri dari enam unit untuk operasi water bombing dan dua unit untuk patroli udara.

“Jumlah helikopter yang akan dibantu oleh BNPB akan disesuaikan dengan ketersediaan dan prioritas dari pihak pusat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Damkar Provinsi Riau, M. Edy Afrizal.

Selain pengajuan bantuan helikopter, Pemprov Riau juga mengusulkan permintaan bantuan untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) kepada BNPB dan BMKG pusat. Langkah ini bertujuan sebagai upaya pencegahan dini Karhutla.

“Dengan adanya usulan OMC, diharapkan nantinya ketika curah hujan di wilayah Riau mulai berkurang, OMC dapat segera diimplementasikan sebagai langkah antisipasi terjadinya Karhutla,” jelas Edy Afrizal.

Langkah proaktif yang diambil oleh Pemprov Riau ini menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam menghadapi potensi ancaman Karhutla di tahun 2025. Pemprov Riau berkoordinasi dengan pihak pusat untuk melibatkan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan. Status siaga darurat Karhutla telah diberlakukan di Riau hingga akhir November mendatang, sebagai respons proaktif terhadap potensi peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan. (*/win)