Pansus COVID-19 DPRD Bengkalis Temukan APD Dinkes Tidak Standar

Pansus COVID-19 DPRD Bengkalis Temukan APD Dinkes Tidak Standar

Potret24.com, Bengkalis- Panitia Khusus (Pansus) COVID-19 DPRD Kabupaten Bengkalis menemukan alat pelindung diri (APD) jenis masker yang di drop Dinas Kesehatan ke Puskesmas Sebanga tidak memenuhi standar kesehatan penanganan COVID-19.

Hal itu diungkapkan anggota Pansus, dr. Moris Bationg Sihite dalam pertemuan dengar pendapat dengan Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 di DPRD, belum lama ini.

“Waktu kami datang ke Puskesmas Sebanga, kami minta kepada petugas puskesmas, mana APD dari Diskes dan mana APD bantuan Chevron. Mereka kasih satu dari Dinas Kesehatan dan satu APD dari Chevron. Ternyata yang dari Dinas Kesehatan tidak standar. Sebaliknya bantuan Chevron standar,” kata Moris yang membuat wajah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, dr. Ersan Saputra TH terlihat sedikit pucat.

Moris menegaskan bahwa dirinya telah menguji masker dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, yang diterima Puskesmas Sebanga dengan air. Hasilnya, air yang diteteskan tersebut langsung tembus dan menetes. Padahal sebagai garda terdepan, seyogyanya Dinas Kesehatan membekali masker kualitas standard.

“Kami dewan bukan diam aja, kami juga turun kelapangan,” tukasnya.

“Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) lebih halus. Petugas Puskesmas sebagai garda terdepan penanganan COVID-19, harus berkualitas dan memenuhi standar, ” imbuhnya.

Saat ini temuan masker tidak berkulitas standard tersebut sudah di kantongi tim pansus Covid-19 DPRD Bengkalis. Pansus berharap peristiwa temuan masker tidak standard itu tidak ditemukan lagi di lapangan.

Mendengar temuan Moris Cs, Kepala Dinas Kesehatan dr. Ersan Saputra mencoba melakukan pembembelaan diri.

Kepada tim Pansus, Ersan menyatakan bahwa APD yang dibeli pihak dari perusahaan sudah terdaftar dan punya standar yang jelas. Bahkan dalam pembelian APD Dinas Kesehatan melibatkan pihak kejaksaan dan Tipikor Polres Bengkalis.

“Setiap kita membeli APD, kita beli dari perusahaan yang standarnya jelas. Tapi, bisa satu, dua tak standar. Nanti akan saya cek,” jawab Ersan.

Namun, dalam dengan pendapat tersebut, Ersan tidak menyebutkan nama perusahaan yang memproduksi APD yang dibeli Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. (siti)