Potret24.com, Riau- Panitia Khusus (Pansus) Budaya Integritas DPRD Riau gelar rapat finalisasi Rancangan peraturan daerah (Ranperda) Budaya integritas.
Rapat finalisasi digelar pada Senin 13 Mei 2019 ini, dihadiri Biro Hukum Setda Provinsi Riau, Badan Pemgembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau, serta pihak dari Kementerian Hukum dan HAM tersebut dipimpin oleh anggota Pansus Budaya Integritas DPRD Riau, Taufik Arrakhman.
Anggota Pansus Budaya Integritas DPRD Riau, Taufik Arrakhman menyatakan, tujuan Ranperda Budaya Integritas yang diusulkan oleh pihak eksekutif ini untuk menciptakan rasa tanggungjawab para pegawai pemerintahan Provinsi Riau terhadap pekerjaan.
“Budaya integritas tercipta pada saat setiap orang di tempat kerja bertanggung jawab dengan jujur atas kontribusi, kinerja, produktifitas, etika, tata krama, sopan-santun, kepatuhan pada aturan, kebijakan, sistem, dan kepemimpinan,” katanya.
Penyelesaian Raperda Budaya integritas sudah matang. Pihak Pansus sudah melakukan kunjungan kerja ke berbagai tempat, guna menggali ilmu terkait penerapan Ranperda. Alhasil, dari hasil kunjungan kerja itu, ternyata sebagian sudah menerapkan regulasi tersebut.
“Mereka sudah membangun budaya berintegritas di lingkungan kerja mereka, itu yang jadi acuan. Karena yang kita atur ini nanti sudah menjadi budaya dan kebiasaan di tempat mereka. Itu yang kita pelajari dari mereka,” tutur politisi Partai Gerindra ini.
Keberadaan Perda budaya integritas diharapkan selalu melekat dibenak para pegawai pemerintah Provinsi Riau. Dengan begitu, kinerja pegawai tersebut menjadi lebih baik.
“Sehingga kinerja mereka semakin baik, dan berefek pelayanan kepada masyarakat yang semakin meningkat,” harapnya.
Meski demikian, Taufik juga menyadari bahwa kerja Pansus Budaya Integritas DPRD Riau ini cukup berat. Sebab, budaya integritas berkaitan dengan watak setiap indivindu.
Kinerja Pansus Budaya Integritas, diakui Taufik, termasuk salah satu Pansus terberat yang pernah dikerjakannya. Sebab, Pansus yang dikerjakan oleh pihaknya itu berhubungan berkaitan dengan merubah watak atau sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.
“Pansus ini termasuk pansus paling berat, karena merubah watak seseorang,” pungkasnya. (advertorial)