POTRET24.COM, PEKANBARU – Dalam hitungan dua tahun terakhir, penyebaran HIV/AIDS di Riau di kalangan Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgendered (LGBT) semakin luas. Dari data awalnya terjadi 0,1 persen kini meningkat jadi 0,7 persen penularannya.
Demikian disampaikan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau, dr Sri Suryaningsih MSc-Ph seperti dilansir dari detikcom, Senin (4/12/2017). Data yang dihimpun dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, kelompok LGBT cenderung meningkat dalam penyebaran penyakit yang mematikan itu.
“Kecenderungan ini paling terlihat satu setengah tahun ini. Terjadi peningkatan sangat signifikan pada kelompok LGBT,” kata Sri.
Mereka yang terkena HIV/AIDS pada kelompok LGBT ini, kata Sri, pada usia remaja. Mereka rata-rata pria berusia 20-30 tahun. Penyebaran HIV/AIDS ini pun beragam. Ada yang tertular lewat jarum suntik, ada juga yang terkena karena hubungan seksual sesama jenis pria.
“Ada juga kelompok LGBT ini yang memiliki istri dan anak. Namun mereka juga berhubungan seksual dengan sesama jenis,” kata Sri.
Kemungkinan hal itu bisa terjadi, kata Sri, ada yang merasa ingin mencoba-coba rasa seksual yang lain. Ada juga kemungkinan rasa jenuh pada pasangan di rumah tangga.
“Ada juga mereka melakukan hal itu karena jenuh melihat istrinya. Jadi sebaiknya para istri juga haruslah pandai merawat badan atau berdandan untuk suaminya. Ini agar pasangannya tidak sampai melakukan hubungan seksual di luar atau hubungan sesama jenis,” kata Sri.
Selain itu, kata Sri, semua itu tentunya harus lebih mendekatkan diri ke agama. “Soal keimanan akan menjadi benteng utama untuk tidak menjadi LGBT atau hubungan seks bebas yang berisiko terhadap HIV/AIDS,” kata Sri. (Lis)