Potret Nasional

Korban Meninggal Akibat Gempa Lombok Tercatat 321 Orang

2
×

Korban Meninggal Akibat Gempa Lombok Tercatat 321 Orang

Sebarkan artikel ini

POTRET24.COM – Korban meninggal akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bertambah. Saat ini jumlah korban jiwa yang tercatat setelah adanya evakuasi lanjutan hingga Jumat, 10 Agustus 2018, mencapai 321 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan korban jiwa tersebut berasal dari beberapa wilayah di NTB.

“Tercatat 321 orang meninggal dunia dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 273 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 7, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang. Sebanyak 321 orang meninggal tersebut semuanya sudah diverifikasi,” kata Sutopo melalui pesan singkat, Jumat, 10 Agustus 2018.

Sutopo menjelaskan, akibat gempa tersebut, 270.168 jiwa juga harus mengungsi di sejumlah lokasi di NTB. Jumlah pengungsi juga diperkirakan akan terus bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik.

Sutopo kembali mengatakan, data sementara kerusakan rumah mencapai 67.875 unit rumah. Dari hasil analisis citra satelit terlihat kerusakan bangunan masif terjadi di Kabupaten Lombok Utara.

“Hampir 75 persen permukiman hancur dan rusak. Ini disebabkan paling dekat dengan pusat gempa dan menerima guncangan gempa dengan intensitas VII MMI. Rumah dengan konstruksi yang kurang memenuhi standar rumah tahan gempa tidak akan mampu menahan guncangan keras sehingga roboh,” jelas Sutopo.

Sutopo mengungkap, di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan, terutama di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Pemenang yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil.

Untuk mengatasi hal tersebut, distribusi bantuan dilakukan dengan menggunakan tiga helikopter dari BNPB dan Basarnas.

“Bantuan dari darat terus disalurkan. Bahkan melibatkan banyak relawan dari komunitas pecinta mobil dan masyarakat yang memiliki kendaraan untuk membantu distribusi bantuan. Dapur umum dan pos kesehatan banyak yang didirikan untuk melayani pengungsi,” pungkas Sutopo.

Sumber:Medcom.id