PekanbaruPotret Pendidikan

Kadiskes Riau Minta Pemko Pekanbaru Kaji Ulang Kebijakan Sekolah Tatap Muka

2
×

Kadiskes Riau Minta Pemko Pekanbaru Kaji Ulang Kebijakan Sekolah Tatap Muka

Sebarkan artikel ini
Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir

Potret24.com, Pekanbaru- Kebijakan Pemko Pekanbaru memberlakukan sistem belajar tatap muka langsung dikritik Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir.

Pihaknya saat dihubungi potret24.com, Rabu (18/11/2020) meminta Pemko Pekanbaru meninjau ulang kebijakan sekolah tatap muka untuk kategori SMP.

“Sesuai aturan Kementerian Kesehatan yang diperbolehkan sekolah tatap muka adalah wilayah yang masuk zona hijau atau kuning. Sementara Pekanbaru khan masih zona Orange,” katanya mempertanyakan.

Selain itu tambah Mimi, penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif di Kota Pekanbaru, menjadi daerah dengan penyebaran kasus positif terbanyak di Provinsi Riau.

“Bertambah 179 kasus positif Senin lalu dan meningkat 239 kasus untuk hari Selasa kemarin,” katanya memberikan alasan.

Masuk kategori wilayah Oranye ditegaskan Kadiskes Riau adalah resiko sedang untuk penyebaran kasus positif Covid-19.

“Padahal yang diizinkan Kementerian Kesehatan khan wilayah kategori hijau dan kuning. Kita tidak tahu apa yang terjadi kalau kondisi ini tetap dipaksakan Pemko Pekanbaru. Ini menyangkut keselamatan anak-anak di Pekanbaru,” katanya lagi.

Pihaknya menegaskan akan meminta alasan dan pertimbangan Pemko Pekanbaru memperbolehkan aktivitas di sekolah untuk siswa. Selanjutnya dirinya akan koordinasi langsung dengan Ketua Tim Gugus Tusa.

Seperti yang disampaikan media ini sebelumnya, Pemko Pekanbaru melalui Kadisdik Pekanbaru telah membuka kembali sekolah langsung tatap muka bagi siswa SMP sederajat. Dan dalam dua hari ini sekolah menerapkan protokol kesehatan, dan membatasi siswa yang masuk.

Sementara seorang pembaca potret24.com dalam keterangannya meminta Kadisdik Pekanbaru jangan seenaknya membuat aturan.

“Tolong yah Pak Kadisdik Pekanbaru, ini masalah nyawa anak-anak. Apa tanggung jawab Bapak jika seandainya terjadi yang buruk terhadap nyawa anak-anak,” kata Ny Intan Sukaesih kepada potret24.com.(gr)