PekanbaruPotret Politik

Jalan Raya di Pekanbaru Dipenuhi Sampah, Pedagang dan Warga Terdampak

2
×

Jalan Raya di Pekanbaru Dipenuhi Sampah, Pedagang dan Warga Terdampak

Sebarkan artikel ini
Sampah yang menumpuk di Jalan Soekarno Hatta. (foto/goriau.com).

PEKANBARU – Penumpukan sampah di sejumlah jalan raya di Pekanbaru semakin memprihatinkan. Pantauan GoRiau.com menunjukkan bahwa sampah-sampah ini meluas hingga ke tepi jalan utama, termasuk Jalan Soekarno Hatta dan jalan utama lainnya, yang merupakan akses penting bagi masyarakat.

Salah satu titik terparah berada di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, dimana tumpukan sampah menghasilkan bau menyengat yang mengganggu aktivitas warga. Edi, seorang pedagang ayam yang berjualan di dekat lokasi tersebut, mengaku kondisi ini berdampak besar pada usahanya.

“Sudah enam hari sampah ini tidak diangkut. Baunya luar biasa, apalagi kami jualan makanan di sini. Kalau tidak ada pembatas, sampah itu bisa merambat ke lapak saya,” ungkapnya sambil menunjuk area depan tempatnya berjualan kutip goriau.com.

Menurut Edi, kejadian ini baru pertama kali terjadi selama bertahun-tahun. Biasanya, petugas pengangkut sampah datang 2-3 kali sehari. “Baru kali ini sampai berhari-hari tidak diambil,” tambahnya.

Sikap Masyarakat yang Tidak Peduli

Selain pengangkutan sampah yang terhenti, Edi juga mengkritik masyarakat yang membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampaknya. “Ada bengkel di sebelah sana, saat pemiliknya pulang kampung, orang-orang membuang sampah di depan bengkelnya. Begitu mereka kembali, terpaksa bersih-bersih sendiri bersama keluarga,” jelasnya.

Edi menyebut pihak terkait, termasuk DLHK, lurah, camat, dan Satpol PP, pernah berupaya menangani masalah ini. Namun, solusi tersebut belum memberikan efek jera. “Dulu pernah dijaga petugas, tapi begitu mereka pergi sebentar, sampah langsung menumpuk lagi,” ungkapnya.

Penumpukan di Titik Lain

Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Kartama, tepatnya di sekitar jembatan. Adi, seorang pedagang tapai di dekat lokasi tersebut, mengaku tumpukan sampah semakin tinggi karena truk pengangkut sampah tidak beroperasi selama seminggu.

“Sudah seminggu sampah ini tidak dipungut. Padahal sebelumnya rutin diambil. Kasihan saya yang jual makanan di sini,” kata Adi.

Meski ada upaya petugas dengan mengerahkan truk sampah di beberapa titik, tumpukan sampah di jalanan utama tetap menjadi pemandangan yang sulit dihindari. Masalah ini tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga mengancam kesehatan lingkungan. (***)