Pekanbaru

Hendra Afriadi Minta Dukungan Penuh Kasi Datun Kejari Pekanbaru

1
×

Hendra Afriadi Minta Dukungan Penuh Kasi Datun Kejari Pekanbaru

Sebarkan artikel ini
Kasi Datun Kejari Pekanbaru, Ridwan, SH, MH melihat secara langsung penghitungan tonase sampah secara komputerisai

Potret24.com, Pekanbaru – Kabid DLHK Kota Pekanbaru Hendra Afriadi meminta dukungan penuh Kasi Datun Kejari Pekanbaru, Ridwan terkait pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Muara Fajar, Pekanbaru.

Keduanya, Kamis (05/08/2021) meninjau langsung proyek penanganan TPA sekaligus mengecek secara langsung adanya dugaan permainan tonase pembuangan sampah.

Di TPA 1, Ridwan meminta penjelasan secara langsung kepada operator penghitungan tonase sampah terkait cara penghitungan tonase sampah.

Petugas operator kemudian secara rinci memberikan penjelasan secara langsung kepada Kasi Datun Kejari Pekanbaru. Penjelasan itu secara langsung dimulai saat truk pengangkut sampah masuk ke areal penghitungan yang telah dikalibrasi secara komputerisasi.

 

“Kita dapat langsung menghitung total tonase angkutan sampah setelah dikurangi berat total truk. Semuanya terkomputerisasi secara jelas dan terukur. Artinya kemungkinan adanya penyimpangan bisa dieliminir,” tegas seorang petugas menjelaskan.

Kasi Datun berikan sejumlah saran kepada Hendra Afriadi

Sementara Ridwan merasa tidak puas atas penjelasan tersebut dan meminta sistem dihitung kembali secara manual.

“Coba perlihatkan kepada saya cara penghitungannya secara manual. Saya mau lihat kebenaran atas sistem penghitungan ini. Soalnya saya dapat informasi hitungan ini sering dimainkan petugas DLHK,” tegasnya lagi.

Sesaat kemudian Ridwan minta dihadirkan operator yang terlibat langsung dalam penghitungan tonase tersebut. “Saya minta operator yang terlibat langsung dalam pembuatan sistem ini dihadirkan. Biar semuanya jelas dan benar-benar bisa dikesampingkan atas dugaan penyimpangan,” katanya menambahkan.

Setelah operator yang terlibat langsung dalam pembuatan sistem penghitungan tiba di lokasi, Ridwan langsung mencecar terkait sistem keamanan dan keterbukaan akses terhadap sistem tersebut.

“Seberapa jauh pihak lain tidak bisa mengutak-atik perangkat ini demi kepentingan mereka. Termasuk siapa saja yang memiliki akses masuk ke dalam sistem tersebut,” tegasnya.

Ridwan ingin memastikan perangkat komputerisasi sistem penghitungan tonase sampah benar-benar safety dan tak gampang diutak-atik oleh pihak-pihak yang tidak memiliki kepentingan atau orang-orang yang berkeinginan mengacau sistem demi keuntungan mereka.

“Ini semua sistem komputerisasi. Seberapa kuatnya sistem keamanan, pasti bisa diotak-atik orang lain. Mustahil tidak bisa. Intinya saya minta operator terkait minimal sekali dalam tiga bulan, paswordnya harus diganti,” ujarnya menambahkan.

“Ingat semuanya ini adalah hasil buatan manusia. Tentu akan ada juga manusia yang bisa mengutak-ngatiknya atau mengakalinya. Harus selalu kamu ingat dan jaga sistem komputerisasi ini sebaik mungkin. Paswordnya jangan sembarang kamu kasih ke orang lain, siapapun itu,” tegas Ridwan.

Terakhir Ridwan berharap sistem komputerisasi di TPA Muara Fajar bisa nanti meminimalkan kemungkinan atas dugaan penyimpangan tonase.

“Kita tahulah otak manusia seperti apa. Mereka cenderung berusaha mengakali sesuatu yang sudah ditetapkan dan baku. Jangan sampai menjadi ajang kepentingan mereka dan income bagi mereka. Ingat itu,” tegasnya lagi. (gr)